MUKJIZAT NABI ISA ALAIHISSALAM (Hari ke-692)
Nabi Isa ‘alaihissalam adalah nabi yang diutus oleh Allah ta’ala untuk berdakwah kepada kaum Bani Israil, kaum yang mengingkari Allah subhanahu wa ta’ala. Nabi Isa ‘alaihissalam memiliki ketabahan yang luar biasa dalam dakwahnya, sehingga termasuk rasul ulul azmi.
Allah ta’ala mengutus setiap nabi dengan membekalinya mukjizat yang sesuai dengan ahli zamannya. Nabi Isa ‘alaihissalam diutus menjadi rasul kepada Bani Israil agar mengatakan bahwa kedatangannya membawa mukjizat sebagai penguat risalahnya.
Di masa Nabi Isa ‘alaihissalam, ilmu yang terkenal adalah ilmu ketabiban dan ilmu biologi. Nabi Isa ‘alaihissalam datang kepada kaumnya dengan membawa mukjizat-mukjizat yang tidak bisa ditiru oleh siapa pun.
Nabi Isa ‘alaihissalam merupakan nabi terakhir yang diutus oleh Allah ta’ala untuk berdakwah kepada Bani Israil. Demi mewujudkan umat yang bertakwa dan taat beribadah hanya kepada Allah ta’ala. Nabi Isa diberikan segala kelebihan untuk menggeser zaman jahiliyah menuju jalan yang penuh penerangan, yaitu iman, islam, dan ihsan.
Sebagai bekal perjalanan dakwahnya, Nabi Isa ‘alaihissalam diberikan beragam mukjizat oleh Allah ta’ala. Yang bertujuan untuk menunjukkan dan meyakinkan kepada masyarakat bahwa mereka hanya patut menyembah kepada Allah ta’ala semata.
Firman Allah ta’ala dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 49:
وَرَسُوْلًا اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ۙ اَنِّيْ قَدْ جِئْتُكُمْ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۙاَنِّيْٓ اَخْلُقُ لَكُمْ مِّنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ فَاَنْفُخُ فِيْهِ فَيَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ وَاُحْيِ الْمَوْتٰى بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُوْنَ وَمَا تَدَّخِرُوْنَ ۙفِيْ بُيُوْتِكُمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ .
“Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), “Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman.” (QS. Ali Imran: 49).
Keajaiban-keajaiban yang ditunjukkan Nabi Isa ‘alaihissalam kepada kaumnya tersebut tidak dapat terjadi kecuali atas izin Allah ta’ala, serta tidak mungkin dilakukan oleh seorang tabib.
Karena bagaimana mungkin seorang tabib dapat mampu menghidupkan orang yang telah mati, atau menyembuhkan orang yang buta dan yang berpenyakit sopak, serta membangkitkan orang yang telah dikubur. Yang seharusnya baru dapat bangkit dari kuburnya di hari kiamat nanti, yaitu hari pembalasan.
Mukjizat Nabi Isa ‘alaihissalam disebutkan juga dalam surah Al-Maidah ayat 110-111. Allah ta’ala berfirman:
اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِيْ عَلَيْكَ وَعَلٰى وَالِدَتِكَ ۘاِذْ اَيَّدْتُّكَ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِى الْمَهْدِ وَكَهْلًا ۚوَاِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَ ۚوَاِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ بِاِذْنِيْ فَتَنْفُخُ فِيْهَا فَتَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِيْ وَتُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ بِاِذْنِيْ ۚوَاِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتٰى بِاِذْنِيْ ۚوَاِذْ كَفَفْتُ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَنْكَ اِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ .
"(Ingatlah) ketika Allah berfirman, "Wahai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Ruhulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. (Ingatlah) ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) hikmah, Taurat, dan Injil. (Ingatlah) ketika engkau membentuk dari tanah (sesuatu) seperti bentuk burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika Aku menghalangi bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) pada waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata." (QS. Al-Maidah: 110).
وَاِذْ اَوْحَيْتُ اِلَى الْحَوَارِيّٖنَ اَنْ اٰمِنُوْا بِيْ وَبِرَسُوْلِيْ ۚ قَالُوْٓا اٰمَنَّا وَاشْهَدْ بِاَنَّنَا مُسْلِمُوْنَ .
“(Ingatlah) ketika Aku ilhamkan kepada para pengikut setia Isa, "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku." Mereka menjawab, "Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri." (QS. Al-Maidah: 111).
Beberapa mukjizat yang dimiliki Nabi Isa ‘alaihissalam, yaitu menciptakan burung dari tanah liat, menyembuhkan orang buta sejak lahir, menyembuhkan penyakit belang atau kusta, menghidupkan orang mati, dan mengetahui apa yang dimakan dan apa yang disimpan orang di rumahnya.
Pertama, Nabi Isa ‘alaihissalam dapat menghidupkan burung dari patung tanah liat. Pada zaman itu, para pendeta masih memegang teguh kitab Taurat dan menentang ajaran Nabi Isa ‘alaihissalam. Dakwah Nabi Isa ‘alaihissalam diketahui oleh Raja Herodes. Tak percaya dengan dakwah Nabi Isa ‘alaihissalam, Raja Herodes meminta menunjukkan mukjizat. Bahkan, Raja Herodes langsung mengumpulkan rakyatnya untuk melihat mukjizat itu.
Nabi Isa ‘alaihissalam membuat sebuah patung dari tanah liat berbentuk burung. Saat Nabi Isa ‘alaihissalam meniupnya, patung itu tiba-tiba hidup dan terbang.
Kedua, Nabi Isa ‘alaihissalam dapat mengembalikan penglihatan orang yang buta sejak lahir.
Ketiga, Nabi Isa ‘alaihissalam dapat menyembuhkan orang berpenyakit kusta. Mukjizat lain yang dimiliki Nabi Isa adalah menyembuhkan orang berpenyakit kusta.
Keempat, membangkitkan orang yang telah dikubur. Mukjizat nabi Isa selanjutnya adalah dapat menghidupkan kembali orang yang telah meninggal seizin Allah ta’ala.
Kelima, Nabi Isa ‘alaihissalam juga diberikan mukjizat untuk mengetahui apa yang orang lain makan dan disimpan di dalam rumah. Hal itu tertuang dalam surah Ali Imran ayat 49, “Dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.”
Keenam, Nabi Isa ‘alaihissalam dapat berbicara saat bayi. Kemampuan berbicara saat masih bayi merupakan mukjizat yang sangat luar biasa. Meskipun Nabi Isa masih bayi, tetapi Allah ta’ala menjadikannya dapat berbicara kepada kaumnya dan mengabarkan tentang dirinya. Dengan demikian, masyarakat dapat mempercayai dan berhenti mencemooh Ibu Maryam.
Nabi Isa yang baru saja lahir itu tiba-tiba berbicara. Atas perintah Allah ta’ala, Nabi Isa menghibur Maryam hingga hatinya kembali tenang.
قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ ۗاٰتٰنِيَ الْكِتٰبَ وَجَعَلَنِيْ نَبِيًّا ۙ
“Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,” (QS. Maryam: 30).
Karena ucapan Nabi Isa tersebut, tudingan masyarakat berhasil dipatahkan. Nabi Isa ‘alaihissalam telah membuktikan kebenaran, menyelamatkan sang ibunda, serta menetapkan kenabiannya bagi masyarakat agar kembali ke jalan yang benar.
Ketujuh, Nabi Isa ‘alaihissalam dapat menurunkan hidangan dari surga. Pada suatu ketika, Nabi Isa ‘alaihissalam mendapat permintaan besar dari hawariyyun. Hal itu bermula saat Nabi Isa ‘alaihissalam menyampaikan firman Allah ta’ala agar seluruh hambanya berpuasa selama 30 hari. Namun, para pengikut Nabi Isa ‘alaihissalam meminta “hadiah” di penghujung bulan.
Nabi Isa ‘alaihissalam mengabulkan permintaan pengikutnya. Beliau berdoa kepada Allah ta’ala agar permintaan umatnya itu dikabulkan.
Allah ta’ala mengabulkan permohonan Nabi Isa ‘alaihissalam. Terdapat sebuah meja suci berisi banyak makanan (Al-Maidah) yang turun dari langit. Tampak dua buah awan mengapitnya, membawa makanan tersebut turun menuju Nabi Isa. Sementara, Nabi Isa ‘alaihissalam terus berdoa agar hidangan tersebut menjadi rahmat, bukan adzab. Hidangan tersebut terdiri atas roti, ikan, delima dan buah-buahan, dan beragam makanan lainnya.
Firman Allah ta’ala dalam Al-Qur’an surah Al-Ma'idah ayat 112-115:
اِذْ قَالَ الْحَوَارِيُّوْنَ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ هَلْ يَسْتَطِيْعُ رَبُّكَ اَنْ يُّنَزِّلَ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ ۗقَالَ اتَّقُوا اللّٰهَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
“(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa yang setia berkata, “Wahai Isa putra Maryam! Bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?” Isa menjawab, “Bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman.” (QS. Al-Ma'idah: 112).
قَالُوْا نُرِيْدُ اَنْ نَّأْكُلَ مِنْهَا وَتَطْمَىِٕنَّ قُلُوْبُنَا وَنَعْلَمَ اَنْ قَدْ صَدَقْتَنَا وَنَكُوْنَ عَلَيْهَا مِنَ الشّٰهِدِيْنَ
“Mereka berkata, “Kami ingin memakan hidangan itu agar tenteram hati kami dan agar kami yakin bahwa engkau telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan (hidangan itu).” (QS. Al-Ma'idah: 113).
قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللهم رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ
“Isa putra Maryam berdoa, “Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.” (QS. Al-Ma'idah: 114).
قَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بَعْدُ مِنْكُمْ فَاِنِّيْٓ اُعَذِّبُهٗ عَذَابًا لَّآ اُعَذِّبُهٗٓ اَحَدًا مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ
“Allah berfirman, “Sungguh, Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah (turun hidangan) itu, maka sungguh, Aku akan mengazabnya dengan azab yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia (seluruh alam).” (QS. Al-Ma'idah: 115).
Wallahu a’lam,
Semoga barakah, manfaat.
Kudus, 23 November 2023 (Hari ke-692)

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kisah yang penuh makna. Sukses selalu, Bun
Alhamdulillah, Barakallah Bu Ernasari, sukses selalu ya Bu.
Alhamdulillaah, segala puji hanya bagi Allah ta;ala.
Berkah barakah untuk semuanya Yaa Allah. Aamiin.
kisah yang sangat berharga yang harus kita ambil hikmah dalam kehidupan.. berkah selalu bu..
Aamiin Yaa Allah, Barakallaahu lakuma Pak Aziz, Sukses selalu.