Dijelaskan oleh para mufassir bahwa sebagai bukti kerasulan Nabi Shalih ‘alaihissalam, kaum Tsamud menantang beliau untuk dapat mengeluarkan seekor unta betina yang sedang hamil 10 bulan dari sebuah batu besar yang ditunjuk oleh mereka.

Nabi Shalih ‘alaihissalam pun menyanggupi permintaan kaum Tsamud tersebut dan mulai berdoa kepada Allah ta’ala. Dengan kuasa Allah ta’ala, dari permukaan batu yang dipukul oleh tangan Nabi Shalih ‘alaihissalam keluarlah unta betina dengan ciri-ciri sama persis seperti yang disebutkan oleh kaum Tsamud. Unta tersebut dikenal dengan sebutan “Unta Betina Allah”.

Maka terperanjatlah mereka. Kejadian mukjizat tersebut membuat sebagian dari kaum Tsamud yang menyaksikannya menjadi pengikut Nabi Shalih ‘alaihissalam. Tetapi ada juga yang masih tetap pada pendiriannya untuk menentang Nabi Shalih ‘alaihissalam. Maka bersabdalah Nabi Shalih ‘alaihissalam:

وَيٰقَوْمِ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيْبٌ

“Dan wahai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan) kebenaran untukmu, sebab itu biarlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa adzab yang dekat.” (QS. Hud: 64).

وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَظِيْمٍ

“Dan janganlah kamu menyentuhnya (unta betina itu) dengan sesuatu kejahatan, nanti kamu akan ditimpa adzab pada hari yang dahsyat.” (QS. Asy-Syu’ara: 156).

Seperti yang diriwayatkan dalam Al-Qur’an, Nabi Shalih ‘alaihissalam berpesan kepada umatnya untuk tidak berbuat jahat kepada unta betina Allah. Bahkan Nabi Shalih ‘alaihissalam mengizinkan kaumnya untuk memerah dan mengkonsumsi susu unta tersebut secara bergantian.

Tetapi hal tersebut tidak serta merta membuat mereka bersyukur dan berterimakasih. Para penentang Nabi Shalih ‘alaihissalam tidak suka akan kehadiran unta tersebut karena dianggap meminum banyak air di sumber mata air milik mereka.

Para kaum Tsamud yang menentang Nabi Shalih ‘alaihissalam merasa kesal karena banyak ternak mereka yang kekurangan air. Mereka menganggap kehadiran unta betina hanya menambah beban mereka karena menghabiskan jatah air di sumber mata air. Mereka pun segera memikirkan rencana jahat untuk menghabisi unta betina tersebut

Di antara orang-orang yang merencanakan ingin menghabisi Unta Betina Allah, terdapat dua wanita yang menjadi provokator rencana tersebut. Dua wanita itu adalah Shaduq binti Mahya bin Zuhair Al-Mukhtar dan ‘Unaizah binti Ghunaim bin Mijlaz.

‘Unaizah merupakan istri dari Dzu’ab, salah satu pemimpin kelompok penentang Nabi Shalih ‘alaihissalam. ‘Unaizah dan Dzu’ab memiliki 4 orang anak perempuan dan membentuk perjanjian dengan Qudar bin Salif untuk dapat memilih salah satu anaknya apabila berhasil membunuh unta betina.

Shaduq juga melakukan hal yang sama, yaitu menawarkan dirinya sendiri pada Mishra’ bin Mahraj bin Mahya apabila Mishra’ mampu menghabisi unta betina Allah.

Qudar dan Mishra’ yang tergiur dengan tawaran kedua wanita tersebut, bertekad penuh untuk menghabisi unta betina dengan mengajak tujuh pemuda yang lain.

Mereka mengawasi ketika unta betina sedang minum air di mata air, lalu secara kilat memanah unta tersebut. Maka tamatlah riwayat Unta Betina Allah yang merupakan mukjizat milik Nabi Shalih ‘alaihissalam .

Wallahu a’lam,

Sumber: buku Mutiara Kisah 25 Nabi dan Rasul karya M. Arief Hakim.

Semoga barakah, manfaat.

Bulungkulon, 16 Agustus 2023 (Hari ke-593)