Nabi Sulaiman ‘alaihissalam sebagai salah satu dari 25 rasul Allah ta’ala. Rasul adalah manusia pilihan Allah yang menerima wahyu, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi disampaikan juga kepada umatnya. Rasul Allah mengajarkan sikap terpuji dalam kehidupannya sehari-hari bagi para umatnya. Perilaku terpuji para Rasul Allah kita teladani dalam kehidupan sehari-hari.

Sejak kecil Nabi Sulaiman ‘alaihissalam telah menunjukkan banyak kecerdasan dan ketajaman dalam berpikir, sangat bijaksana dalam pengambilan suatu keputusan. Dalam usia yang cukup, Allah ta’ala mengangkatnya sebagai nabi serta menjadi raja Bani Israil.

Nabi Sulaiman ‘alaihissalam dikenal sebagai raja yang kaya raya, memiliki istana yang sangat megah dan indah yang dibangun dengan gotong royong binatang, jin dan manusia.

Mukjizat yang diberikan Allah ta’ala kepada Nabi Sulaiman ‘alaihissalam adalah kemampuan berbicara dan mengerti bahasa burung dan semut. Nabi Sulaiman ‘alaihissalam memahami semua bahasa binatang. Ketika ada semut yang ketakutan dan berlarian menuju sarangnya untuk dapat menyelamatkan diri, nabi Sulaiman ‘alaihissalam mendengarnya. Nabi Sulaiman ‘alaihissalam memerintahkan pasukannya untuk dapat berhenti, menunggu semut-semut tersebut masuk ke dalam sarangnya, serta berpesan agar pasukanya berhati-hati agar tidak menginjak semut.

Di negeri Saba’ yang dipimpin Ratu Balqis merupakan kerajaan yang luasnya tak terkira dan rakyatnya hidup makmur. Mereka disesatkan oleh iblis sehingga menyembah matahari, tidak menyembah Allah ta’ala. Kepada burung hud-hud yang mengabarkan Ratu Balqis, Nabi Sulaiman mengirimkan surat, setelah membacanya ia memanggil seluruh penasihat kerajaan dan punggawa.

Ratu Balqis tidak ingin peperangan terjadi yang hanya merusak keindahan istana serta merugikan rakyatnya. Ratu Balqis memilih mengirimkan hadiah kepada Nabi Sulaiman. Jika Nabi Sulaiman menerima hadiah tersebut maka Ratu Balqis akan menganggap bahwa ia hanyalah seorang raja yang senang menerima hadiah.

Tetapi Nabi Sulaiman menolak hadiah tersebut karena sudah memiliki harta benda yang jauh lebih menarik jika dibandingkan dengan hadiah tersebut. Nabi Sulaiman berpesan kepada utusan Ratu Balqis, agar dapat memeluk agama Allah serta meninggalkan penyembahan terhadap matahari.

Nabi Sulaiman berkata jika Ratu Balqis dan rakyatnya mau memeluk agama Allah, maka kerajaan Saba’ akan berada dalam kondisi yang selamat. Setelah utusan tersebut kembali ke negeri Saba, Ratu Balqis memutuskan untuk mendatangi kerajaan Nabi Sulaiman.

Saat Ratu Balqis menuju ke negerinya, Nabi Sulaiman bermaksud menunjukkan mukjizat dari Allah kepada Ratu Balqis sebagai bukti atas kenabiannya, yaitu dengan kemampuannya mendatangkan singgasana Ratu Balqis. Ketika Ratu Balqis tiba, Nabi Sulaiman bertanya, “Apakah singgasana ini mirip dengan singgasana kerajaanmu?”. Ratu Balqis menjawab, ”Ya, sepertinya memang milikku.”

Setelah memeriksanya, Ratu Balqis kemudian membenarkan bahwa singgasana tersebut adalah miliknya. Ratu Balqis mengatakan bahwa dirinya mengetahui kekuasaan Allah serta kenabian nabi Sulaiman ‘alaihissalam sejak burung Hud-hud yang membawa surat untuknya, Namun yang menghalangi keimanan Ratu Balqis adalah karena ia masih hidup di tengah-tengah kaum yang kufur. Tetapi setelah kejadian itu Ratu Balqis memeluk agama Allah.

Sepanjang hidupnya, Nabi Sulaiman ‘alaihissalam diberikan kelebihan atau mukjizat yang tak dimiliki manusia lain. Firman Allah ta’ala dalam surah Al-Anbiya 78-79, Allah memberikan pemahaman hukum kepada nabi Sulaiman ‘alaihissalam sehingga beliau dapat memutuskan suatu keputusan yang adil dan mendekati kemaslahatan.

وَدَاوٗدَ وَسُلَيْمٰنَ اِذْ يَحْكُمٰنِ فِى الْحَرْثِ اِذْ نَفَشَتْ فِيْهِ غَنَمُ الْقَوْمِۚ وَكُنَّا لِحُكْمِهِمْ شٰهِدِيْنَ ۖ

“Dan (ingatlah kisah) Dawud dan Sulaiman, ketika keduanya memberikan keputusan mengenai ladang, karena (ladang itu) dirusak oleh kambing-kambing milik kaumnya. Dan Kami menyaksikan keputusan (yang diberikan) oleh mereka itu.” (QS. Al-Anbiya': 78).

فَفَهَّمْنٰهَا سُلَيْمٰنَۚ وَكُلًّا اٰتَيْنَا حُكْمًا وَّعِلْمًاۖ وَّسَخَّرْنَا مَعَ دَاوٗدَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَۗ وَكُنَّا فٰعِلِيْنَ

“Dan Kami memberikan pengertian kepada Sulaiman (tentang hukum yang lebih tepat); dan kepada masing-masing Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Dawud. Dan Kamilah yang melakukannya.” (QS. Al-Anbiya': 79).

Allah ta’ala memberikan kepada Nabi Sulaiman ‘alaihissalam kemampuan menundukkan angin sesuai perintahnya.

وَلِسُلَيْمٰنَ الرِّيْحَ غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَّرَوَاحُهَا شَهْرٌۚ وَاَسَلْنَا لَهٗ عَيْنَ الْقِطْرِۗ وَمِنَ الْجِنِّ مَنْ يَّعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِاِذْنِ رَبِّهٖۗ وَمَنْ يَّزِغْ مِنْهُمْ عَنْ اَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ السَّعِيْرِ

“Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya adzab neraka yang apinya menyala-nyala.” (QS. Saba': 12).

وَلِسُلَيْمٰنَ الرِّيْحَ عَاصِفَةً تَجْرِيْ بِاَمْرِهٖٓ اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَاۗ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عٰلِمِيْنَ

“Dan (Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami beri berkah padanya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Anbiya': 81).

Mukjizat lain yang diberikan kepada Nabi Sulaiman ‘alaihissalam adalah kemampuannya menundukkan jin dan setan. Firman Allah ta’ala dalam surat Al-Anbiya ayat 82. Setiap setan yang membangkang akan dihukum ke dalam neraka. Ini tertuang dalam firman Allah ta’ala dalam surah Shaad ayat 37-38, dan Saba ayat 12-13.

وَالشَّيٰطِيْنَ كُلَّ بَنَّاۤءٍ وَّغَوَّاصٍۙ

“dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam,” (QS. Shaad: 37).

وَّاٰخَرِيْنَ مُقَرَّنِيْنَ فِى الْاَصْفَادِ

“dan (setan) yang lain yang terikat dalam belenggu.” (QS. Shaad: 38).

وَلِسُلَيْمٰنَ الرِّيْحَ غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَّرَوَاحُهَا شَهْرٌۚ وَاَسَلْنَا لَهٗ عَيْنَ الْقِطْرِۗ وَمِنَ الْجِنِّ مَنْ يَّعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِاِذْنِ رَبِّهٖۗ وَمَنْ يَّزِغْ مِنْهُمْ عَنْ اَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ السَّعِيْرِ

“Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya adzab neraka yang apinya menyala-nyala.” (QS. Saba’: 12).

يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا يَشَاۤءُ مِنْ مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍۗ اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا ۗوَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ

“Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS. Saba’: 13).

Wallahu a’lam,

Sumber: Al-Qur’an dan terjemahnya Departemen Agama RI 1992.

Semoga barakah, manfaat.

Bulungkulon, 20 Oktober 2023 (Hari ke-658)