Setelah dibeli oleh sepasang suami istri, Yusuf tinggal di rumah mereka dan dijadikan anak angkat sekaligus melayani kebutuhan mereka. Pasangan Qithfir bin Rauhib dan Ra'il binti Ramayil atau dengan sebutan Al-Aziz dan Zulaikha, sangat menyayanginya hingga usianya dewasa dan ketampanannya bersinar. Pasangan suami istri itu bahkan tidak percaya jika Yusuf adalah manusia dan sering mengira jelmaan malaikat.

Rasa kagum Zulaikha akhirnya membuatnya tidak bisa menahan godaan setan. Dirinya akhirnya merayu Yusuf untuk melakukan perbuatan tercela. Padahal istri tuannya adalah wanita cantik, kaya, masih muda, dan berkedudukan tinggi. Firman Allah ta’ala dalam Al-Qur’an surah Yusuf ayat 23:

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِيْ هُوَ فِيْ بَيْتِهَا عَنْ نَّفْسِهٖ وَغَلَّقَتِ الْاَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۗقَالَ مَعَاذَ اللّٰهِ اِنَّهٗ رَبِّيْٓ اَحْسَنَ مَثْوَايَۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ

“Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu, lalu berkata, “Marilah mendekat kepadaku.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang yang dzalim itu tidak akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23).

وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهٖۙ وَهَمَّ بِهَا ۚ لَوْلَآ اَنْ رَّاٰى بُرْهَانَ رَبِّهٖۗ كَذٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوْۤءَ وَالْفَحْشَاۤءَۗ اِنَّهٗ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِيْنَ

“Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih.” (QS. Yusuf: 24).

Pada suatu waktu, istri dari tuannya Yusuf mengajak Yusuf untuk melakukan perbuatan yang tak pantas. Wanita itu menutup pintu kamar yang di dalamnya hanya ada dirinya dan Yusuf. Ia tertarik dan terus menggoda Yusuf lantaran penampilan dan ketampanannya yang menawan.

Dalam kondisi ini, Yusuf memohon perlindungan Allah ta’ala dan mencoba menghindar serta pergi dari kamar itu. Yusuf kemudian lari menuju pintu untuk menjauh, dan istri tuannya mengejarnya sambil menarik baju Yusuf dari belakang hingga robek.

وَاسۡتَبَقَا الۡبَابَ وَقَدَّتۡ قَمِيۡصَهٗ مِنۡ دُبُرٍ وَّاَلۡفَيَا سَيِّدَهَا لَدَا الۡبَابِ‌ؕ قَالَتۡ مَا جَزَآءُ مَنۡ اَرَادَ بِاَهۡلِكَ سُوۡۤءًا اِلَّاۤ اَنۡ يُّسۡجَنَ اَوۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌ

“Dan keduanya berlomba menuju pintu dan perempuan itu menarik baju gamisnya (Yusuf) dari belakang hingga koyak dan keduanya mendapati suami perempuan itu di depan pintu. Dia (perempuan itu) berkata, "Apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan siksa yang pedih?" (QS. Yusuf: 25).

Di saat yang sama, al-Aziz yang merupakan tuannya Yusuf tiba-tiba muncul dan memergoki mereka berdua. Istri tuannya kemudian menuduh Yusuf telah menggoda dirinya, dan mengaku sebagai korban.

Istri tuannya terus membela diri dan menuduh Yusuf. Tetapi Yusuf berkata dirinya tak melakukan hal demikian, yang sebenarnya menggoda adalah istri al-Aziz tersebut.

قَالَ هِىَ رَاوَدَتۡنِىۡ عَنۡ نَّـفۡسِىۡ‌ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِّنۡ اَهۡلِهَا‌ۚ اِنۡ كَانَ قَمِيۡصُهٗ قُدَّ مِنۡ قُبُلٍ فَصَدَقَتۡ وَهُوَ مِنَ الۡكٰذِبِيۡنَ

“Dia (Yusuf) berkata, "Dia yang menggodaku dan merayu diriku." Seorang saksi dari keluarga perempuan itu memberikan kesaksian, "Jika baju gamisnya koyak di bagian depan, maka perempuan itu benar, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang dusta.” (QS. Yusuf: 26).

وَاِنْ كَانَ قَمِيْصُهٗ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ فَكَذَبَتْ وَهُوَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ

“Dan jika baju gamisnya koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah yang dusta, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang benar.” (QS. Yusuf: 27).

Al-Aziz pun bingung dalam menengahinya. Kemudian ada seorang yang berpendapat, "Jika baju gamisnya (Yusuf) koyak di depan, wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta". "Akan tetapi, jika baju gamisnya (Yusuf) koyak di belakang, wanita itulah yang dusta dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar." Maksudnya, Yusuf berusaha melarikan diri dari godaan wanita itu. Wanita itu mengejar dan menarik baju Yusuf dari belakang hingga sobek.

Mendengar demikian, tuannya kemudian melihat bahwa baju belakang Yusuf yang robek. Kemudian al-Aziz menegur istrinya, dan berkata kepada Yusuf untuk tidak menceritakan peristiwa tersebut kepada siapa pun.

فَلَمَّا رَاٰ قَمِيۡصَهٗ قُدَّ مِنۡ دُبُرٍ قَالَ اِنَّهٗ مِنۡ كَيۡدِكُنَّ‌ؕ اِنَّ كَيۡدَكُنَّ عَظِيۡمٌ

“Maka ketika dia (suami perempuan itu) melihat baju gamisnya (Yusuf) koyak di bagian belakang, dia berkata, "Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu. Tipu dayamu benar-benar hebat." (QS. Yusuf: 28).

يُوْسُفُ اَعْرِضْ عَنْ هٰذَا وَاسْتَغْفِرِيْ لِذَنْۢبِكِۖ اِنَّكِ كُنْتِ مِنَ الْخٰطِـِٕيْنَ

“Wahai Yusuf! ”Lupakanlah ini, dan (istriku) mohonlah ampunan atas dosamu, karena engkau termasuk orang yang bersalah.” (QS. Yusuf: 29).

Dalam surah Yusuf ayat 23 sampai 29 menunjukkan bahwa Zulaikha, istri pembesar Mesir, merayu Yusuf untuk bersedia menuruti hasratnya. Awalnya Zulaikha memutarbalikkan fakta, tetapi akhirnya terbukti Zulaikha yang salah. Al-Aziz meminta agar hal ini dirahasiakan.

Wallahu a’lam,

Sumber: buku Mutiara Kisah 25 Nabi dan Rasul karya M. Arief Hakim.

Semoga barakah, manfaat.

Bulungkulon, 15 September 2023 (Hari ke-623)