ZUYYINAH

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya, itulah mottonya. Lahir di Kudus 9 Januari 1964. Sebagai anak pertama dari delapan bers...

Selengkapnya
Navigasi Web
PERKARA YANG MENCELAKAKAN IBLIS (Hari ke-390)

PERKARA YANG MENCELAKAKAN IBLIS (Hari ke-390)

Pada Selasa 24 Januari 2023, telah dilaksanakan pengajian Selasanan sore secara rutin di rumah Ibu Zuyyinah Kudus. Dalam mauidhah hasanah, diterangkan oleh Gus Sofwan Sururi tentang lima perkara yang mencelakakan iblis yang diambil dari kitab Nashaihul Ibad. Dikatakan oleh Muhammad bin Dauri radhiyallahu ‘anhu bahwa:

شَقَىَ اِبْلِيْسُ بِخَمْسَةِ أَشْيَاءَ : لَمْ يُقِرَّ بِالذَّنْبِ وَلَمْ يَنْدَمْ وَلَمْ يَلُمْ نَفْسَهُ وَلَمْ يَعْزَمْ عَلَى التَّوْبَةِ وَقَنَطَ مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ وَسَعِدَ آدَمُ بِخَمْسَةِ اَشْيَاءَ : اَقَرَّ بِالذَّنْبِ وَنَدِمَ عَلَيْهِ وَلَامَ نَفْسَهُ وَاَسْرَعَ فِى التَّوْبَةِ وَلَمْ يَقْنُطْ مِنْ رَحْمَةِ اللَّه.

"Iblis celaka karena lima perkara, yaitu tidak mengakui dosa, tidak bersedih, tidak mencela dirinya sendiri, tidak mengancam berniat bertaubat, dan putus asa dari rahmat Allah. Sedang yang membuat Adam merasa bahagia juga lima perkara, yaitu: mengakui dosa, menyesali dosanya, menyalahkan dirinya sendiri, segera bertaubat, dan tidak pernah putus asa dari rahmat Allah."

Iblis adalah makhluk Allah yang celaka. Ia dilaknat oleh Allah, dan di akhirat kelak akan disiksa di neraka selama-lamanya. Apa sih yang menyebabkan iblis celaka?

Pertama, iblis tidak mengaku berbuat dosa. Walaupun berbuat dosa, iblis tidak mau mengakui perbuatannya tersebut. Kedua, iblis tidak pernah menyesal atas segala dosa yang dilakukannya. Ketiga, iblis tidak pernah mencela dirinya. Keempat, iblis tidak bertekad untuk taubat. Sebaik-baik makhluk yang bersalah adalah bertaubat. Tapi iblis tidak pernah mau melakukannya. Kelima, iblis putus asa. Mengapa putus asa? Karena dikutuk oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Lalu, apakah hikmah dari pengalaman iblis tersebut? Jangan meremehkan dosa. Jangan menganggap kecil terhadap perbuatan fitnah, menipu dan perbuatan-perbuatan jahat lainnya. Sesali perbuatan dosa dan segeralah bertaubat, serta dilarang berputus asa. Perbanyak beristighfar memohon ampunan Allah ta’ala.

Dibalik kejadian iblis tadi, ada lima hal yang menyebabkan Adam (Nabi Adam alaihissalam) menjadi bahagia. Yaitu mengakui dosa, menyesali terhadap dosa-dosanya, selalu mencaci dirinya atas kesalahan, cepat bertobat, dan tidak pernah putus asa dari rahmat Allah subhanahu wa ta’ala.

Nabi Adam ‘alaihissalam bahagia karena mengakui dosanya sebagaimana dalam pengakuan beliau termuat dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 23:

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

“Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Al-A'raf: 23).

Ketika Nabi Adam ‘alaihissalam dan istrinya Hawa diturunkan Allah ke bumi setelah melanggar larangan Allah memakan buah khuldi, mereka terpisah dengan jarak teramat jauh. Menurut riwayat Adam diturunkan di India sementara Ibu Hawa di suatu tempat yang sekarang dinamakan Jedda di Arab Saudi. Mereka berdua akhirnya bertemu di Padang Arafah.

Selama 40 tahun, Nabi Adam dan Ibu Hawa di tempat terpisah itu dituntun Allah ta’ala untuk bertaubat.

Salah satu makhluk sebelum Nabi Adam ‘alaihissalam yang dikenal ketaatannya adalah Iblis. Iblis adalah makhluk yang diberikan keistimewaan panjang umurnya, ini sebagai permintaannya tatkala hendak diusir dari surga, ia berjanji akan menggoda semua manusia yang merupakan keturunan Nabi Adam agar menjadi bala tentaranya bahkan menjadi budaknya di Neraka.

Ketika Allah mengumumkan kepada para Malaikat maupun yang lainnya bahwa manusia sebagai penghuni bumi ini diberi kemampuan untuk mengetahui banyak nama-nama yang tidak diberikan kepada Malaikat. Semua Malaikat diperintahkan untuk memberi sujud atau penghormatan kepada Nabi Adam, kemudian para Malaikat mengikuti perintah itu, kecuali Iblis yang membangkang dan merasa lebih tinggi derajatnya daripada Nabi Adam. Ia merasa lebih baik karena diciptakan dari api, sedangkan Adam dari tanah. Sifat sombong inilah yang mengantarkan diri dan keturunannya akan mendekam di Neraka selamanya.

Yang berhak memiliki rasa sombong, merasa lebih di atas segalanya baik dalam ilmu, kekuasaan, dan kesempurnaan, hanyalah pantas disandang oleh Allah Dzat yang Maha Sempurna. Makhluk tidak pantas menyandang rasa sombong.

Wallaahu ‘a’lam

Sumber: Kitab Nashaihul Ibad karya Shekh Nawawi Al-Bantani

Semoga bermanfaat

Kudus, 25 Januari 2023 (Hari ke-390)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah ikut ngaji, terima kasih Ustadzah, Barokallah

25 Jan
Balas

Barakallaahu lakuma Pak Ma'arif, salam sehat dan sukses

25 Jan

Alhamdulillaah, Barakallaah

25 Jan
Balas

Berkah untuk semuanya

25 Jan

Luar biasa menginspirasi bunda

25 Jan
Balas

Alhamdulillaah, terimakasih Pak Trianto, salam sehat sekeluarga dan sukses selalu

25 Jan

Ulasan yang keren bunda

25 Jan
Balas

Alhamdulillah, Barakallah Bu Sofiawati

25 Jan

Duh senangnya bisa ikut kajian salam literasi

25 Jan
Balas

Barakallaah Bu Murini, salam sehat dan sukses

25 Jan

Alhamdulillah, smg Allah slalu menjauhkan kita dari sikap tercela. Salam literasi bunda, sehat selalu...

25 Jan
Balas

Aamiin Yaa Allah, Terimakasih Bu Nur, sukses selalu ya Bu

25 Jan



search

New Post