Lokasi telaga Cebong berada di bawah Bukit Sikunir yang terkenal sebagai spot favorite untuk menikmati pemandangan sunrise di pegunungan Dieng. Tepatnya berada disebelah barat bukit Sikunir. Telaga Cebong terletak di desa tertinggi di Jawa yaitu desa Sembungan, kecamatan Kejajar, kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Di Telaga Cebong banyak sekali berudu yaitu bakal katak setelah lepas dari telurnya, yang hidup dan berkembang biak di telaga tersebut. Dalam bahasa Jawa, istilah yang sering digunakan untuk menggantikan berudu adalah cebong. Itulah yang menjadi dasar penamaan Telaga Cebong.

Telaga Cebong berada tepat di sebelah timur dari kawasan permukiman desa Sembungan. Telaga Cebong merupakan sebuah telaga vulkanik yang terbentuk dari letusan gunung Prau Purba. Telaga Cebong terjadi dari bekas kawah gunung Prau Purba.

Pemandangan telaga Cebong dapat dinikmati dari mana saja. Dari arah Bukit Sikunir, dari area perkebunan penduduk yang berada di selatan telaga, atau dari desa Sembungan itu sendiri. Dilihat dari sisi manapun, pesona Danau Cebong tetap indah.

Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan di Telaga Cebong adalah berkemah. Sudah tersedia area camping di pinggir telaga.

Rute ke Telaga Cebong, dari tugu Selamat Datang di Dieng, jarak tempuhnya sekitar 7 kilometer, dengan waktu tempuh kurang-lebih 20 menit, ambil arah menuju Telaga Warna dan Taman Syailendra. Lurus terus di pertigaan, ambil arah menuju Batu Pandang Ratapan Angin. Ikuti jalan utama, perjalanan akan sampai di pintu masuk Desa Sembungan. Terus lurus dari pos retribusi memasuki kawasan permukiman. Telaga Cebong ada setelah kawasan permukiman

Air telaga Cebong di pagi hari sering tampak berkilau seperti minyak apabila disaksikan dari jalan menuju bukit Sikunir. Selain untuk pariwisata dan kerkemah, telaga Cebong juga menjadi tumpuan harapan petani setempat untuk mengairi ladangnya.

Di telaga Cebong ini hidup berbagai jenis ikan air tawar seperti lele, wader, dan bandeng. Pemerintah setempat secara rutin menebar benih ikan di Telaga Cebong. Siapa saja diperbolehkan untuk memancing di telaga ini asalkan bukan untuk keperluan komersial.

Berwisata menjelajah dunia untuk mengagungkan kebesaran Allah ta’ala ada dalam Al-Qur’an surah Al-Mulk ayat 15:

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk: 15).

Wallaahu a’lam

Semoga barakah manfaat

Kudus, 4 Maret 2024 (Hari ke-794)