Redi Awal Maulana, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Terimakasih..., FAZA

"Terimakasih.., Tolong dan Maaf, tiga kata istimewa untuk hidup kita", Aku mendengar seorang sahabatku sedang bernyanyi. entah itu lagu apa, karena Aku baru saja aku tahu.

Hari ini seperti biasa, Aku berdiri dalam heningnya pagi.., menunggu angkot jurusan cileunyi-sumedang lewat tepat didepanku.

"Sumedang..Pak Guru", sapa supir angkot padaku. "Iya. Sumedang mang", balasku dengan senyuman. tak menunggu lama Aku pun segera menaiki angkot tersebut. Setiap hari aku menghabiskan waktu sekitar 45 menit sampai satu jam untuk sampai di sekolah. selama diperjalanan banyak sekali pengalaman dan pembelajaran yang bisa kudapatkan.

"Alhamdulillah", kataku sambil sedikit menggerakan badan karena terasa pegal. tiba-tiba saja ditengah perjalanan aku teringat akan sosok muridku, namanya Faza. Bagiku Faza sosok anak yang sangat hebat. Dia lincah dan energik dan senang sekali mendengarkan cerita. Namun sayang tak semua menganggapnya seperti itu.

Terkadang aku sedih ketika mendengar sebagian orang, atau bahkan keluarganya menganggapnya hanya anak kecil yang susah dan tak bisa diatur. Apalagi kalau sudah sampai di cap "Nakal" atau "Sang pembuat Onar". dan kesedihan itu pun bukan hanya Aku gurunya yang merasakan, melainkan Faza nya sendiri. Walau dia tak banyak cerita akan kesedihannya, tapi bapak tahu dari bagaimana Faza menyembunyikannya.

tak terasa sebentar lagi Aku akan sampai disekolah, dimana aku mengajar anak-anak setiap hari. "Kiri", teriak salah satu penumpang. Angkot pun berhenti, selepas turun tiba-tiba Aku melihat Faza diantar oleh Ibunya. mereka akan menaiki angkot yang saya tumpangi. Sayangnya Ibunya Faza tak merasakan kehadiranku didalam angkot. Tapi berbeda dengan Faza, Ia menatapku..tapi...tiba-tiba saja Ia menundukan kepalanya dan berusaha untuk tidak menatapku.

"Aku tak mengerti, ada apa dengan Faza?" Gumamku dalam hati. semakin lama Ia semakin menunduk kepalanya, Ia mengisyaratkan padaku agar aku tak memanggilnya. Aku pun diam dan sesekali hanya melempar senyum padanya. "Tapi jujur, Aku tak mengerti dengan sikap Faza di dalam angkot", ucap ku dalam hati.

Namun tak berapa lama, Ibu Faza memanggilku. "Pa Redi", Teriak Ibu Faza sedikit keras. "Iya, Bu" Jawabku singkat. kuperhatikan Faza semakin menunduk dan tak melihat kepadaku. "Faza, dari tadi kamu liat ada pak Redi kan dinagkot?", tanya Ibu Faza agak sedikit tinggi. Faza hanya tertunduk dan tak menjawab apa-apa. "Sekarang waktunya Ibu tanya sama pak Redi, Pa gimana Faza disekolah?", tanya Ibu Faza padaku.

Aku sempat terdiam, berfikir, apa yang harus ku katakan. Aku hanya ingin meyakinkan bahwa Faza adalah anak yang hebat, bukan anak yang selama ini hanya dianggap "riweh" atau "Nakal". sambil menarik napas aku berusaha memberikan jawaban terbaikku.

"sebelumnya saya hanya ingin mengucapkan "TERIMAKASIH" atas kehadiran faza setiap hari disekolah. karena kehadirannya telah banyak membuatku belajar, karena Faza Pak Redi semakin senang ke sekolah, dan karena Ia pula pak Redi tahu arti menyanyangi. jadi saya hanya berterimakasih untuk Faza", sambil jantungku berdetak, aku tahan keteganganku ini.

Walau pada akhirnya apa yang saya ungkapkan belum bisa meyakinkan keluarganya. tapi setidaknya saya sudah meyakinkan siswa saya untuk tetap bangga akan dirinya. dan keajaiban pun saya rasakan, selepas kejadian itu Faza benar-benar menjadi pribadi yang sangat luar biasa, setiap hari Ia selalu membantu disekolah, sikapnya semakin luar biasa.

Saat ini, Ia melanjutkan ke sekolah yang jauh lebih tinggi. Doa Bapak Nak! sampai kapanpun bapak akan tetap yakin kalau dirimu itu sangat luar biasa...! TERIMAKASIH FAZA.....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terharu pak. Guru hebat euy.

16 Aug
Balas

Sip,....Terimakasih.

16 Aug
Balas

keren,,,

16 Aug
Balas



search

New Post