Redi Awal Maulana, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
YES! AKU BOLEH MARAH
www.google.com

YES! AKU BOLEH MARAH

Yes Akhirnya aku boleh marah?

"Perubahan yang baik akan terjadi, dari sebuah perubahan yang salah yang kita usahakan rubah bukan dari orang lain melainkan dari diri kita sendiri" -Redi Awal Maulana-

Marah merupakan sebuah kondisi yang lumrah dialami oleh setiap orang baik anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. Namun entah berapa kali kita marah dalam satu hari ? satu kali kah? 2 Kali ? banyak sekali, atau entahlah dikarenakan kita belum kenal dengan yang namanya marah. oleh karena itu, Yuk! latih bersama tentang apa sih itu MARAH ?

Jadi sebanarnya Marah itu Apa?

Yuk kita amati beberapa perilaku baik berupa verbal ataupun non verbal di bawah ini.

*Aduh..! sakit mah, teriak faran. Makanya kalau jalan itu cepat-cepat, Ucap Mamahnya sambil mencubit tangan anaknya*

*Faran........!!! cepat mandi....!!!!! Awas ya kalau belum mandi!!!, teriak nenek seraya mata melotot*

*Ssssstttt! berisik! udah nangisnya...? dasar..!!!*

Setelah sahabat memperhatikan, membaca, dan merasakan ketiga ilustrasi diatas, Apa kalian sudah memahami Apa itu Marah ?.....

Kalau masih belum paham, saya akan coba memberikan kesempatan kepada Ayah dan Bunda untuk mengambil pulpen dan kertas, kemudian tuliskan seperti apa diri kalian ketika marah..! Contohnya : Kalau Aku Marah biasanya BERTERIAK ATAU MELOTOT. Tuliskan sebanyak-banyaknya Ya?......

Yuk kita kembali pada pembahasan kita.

Saya rasa ketika kita berbicara tentang Marah tentu tidak lepas dari hal-hal berikut ini :

1. Berteriak

2. Mata Melotot

3. Suara Keras dan Kasar

4. Kadang tangan di pinggang ( tp gak sambil digoyang ya?... he..he.. )

5. Bersikap kasar ( mencubit, Menarik tangan dengan keras, atau bahkan memukul ) dan masih banyak lagi.

Jawab Ya dan Tidak nya didalam hati ya?...., Tanpa ada ataupun tidak ada kelima point diatas, Ayah atau Bunda pasti sudah punya jawaban masing-masingkan tentang bagaimana bunda dan Ayah marah? Toh tadi sudah menuliskan tentang bagaimana perilaku kalian ketika marah. Nah sekarang kita lanjut ke step selanjutnya untuk lebih mengenal Apa sih sebenarnya Marah?

Dalam kehidupan sehari-hari ada saja yang membuat kita jengkel bahkan sampai kehabisan kesabaran katanya, terutama dalam mengurus anak-anak. kayaknya banyak sekali alasan kita untuk marah, misalnya anak belum mandilah, anak jajan terus, anak belum tidur, main terus, berantakin rumah, mecahin gelas atau piring, dsb. kalau Ayah dan Bunda tulis mungkin semuanya sudah bisa menulis sampai 1000 Alasanku Marah he..he.., tp distep kedua ini memang benar adanya.., Kita harus bisa menuliskan tentang Apa saja yang biasanya membuatmu marah? Yuk Kita buat Daftar nya dengan memberikan Judul bersama-sama KENAPA AKU MARAH ?, tuliskan sebanyak-banyak yang Ayah dan Bunda ingat atau rasakan.

Setelah kita memiliki dua tulisan tentang konsep marah kita, apa Ayah dan Bunda sudah semakin tahu Apa Itu Marah ?

sebagaimana dalam sebuah buku yang sempat saya baca yang ditulis oleh seorang wanita inspirasi bagi saya yaitu Bunda Wening yang membahas tentang Menjadikan Amarah Jauh Lebih Bijak, yang menjadi salah satu inspirasi perubahan dalam diri saya juga. dikatakan bahwa seorang manusia memiliki dua Emosi.

1. Emosi Dasar.

2. Emosi Campuran.

Marah ternyata merupakan salah satu Emosi Dasar yang dimiliki oleh semua manusia termasuk diri kita. pertanyaan nya adalah kalau marah memang sebuah emosi yang ada dalam diri kita, berarti apakah kita BOLEH MARAH?..........

Jika jawabanmu adalah Boleh mengapa?

dan Jika Tidak Mengapa ?

Marah bukanlah sebuah sikap, melainkan sebuah perilaku. sedangkan sebuah sikap dan perilaku bisa terjadi karena adanya sebuah persepsi begitulah saya mencoba memahami dari apa yang telah saya baca. oleh karena itu, sebenarnya apa itu Persepsi,Sikap dan perilaku ?. yuk kita pahami bersama-sama dalam sebuah ilustrasi cerita di bawah ini.

Suatu ketika ada seorang Ibu muda sedang berdiri didepan pintu, Ia berniat menunggu anaknya yang belum pulang padahal jam telah menunjukan pukul 15.00 WIB. seharusnya anak laki-laki Ibu tersebut telah sampai rumah ketika Jam menunjukan Pukul 13.00 WIB. tentu berbagai perasaan muncul dari dalam diri Ibu tersebut. Ada kecemasan, Ketakutan, rasa marah dan lain-lain. Sempat seketika muncul dari dalam benak Ibu tersebut, "seandainya Faran pulang, akan kumarahi dia", Ucap Ibu dalam hati.

namun tiba-tiba ibu tersebut berpikir berbeda tentang kondisi yang sedang dia alami tentang anaknya yang belum saja pulang ke rumah. "Tapi...apa tidak terjadi apa-apa dengan anakku, atau apa anakku kehabisan uang sehingga tak punya uang untuk pulang", seketika Ibu tersebut berfikir ulang dan mengurungkan niat untuk memarahi anaknya. Tapi lagi-lagi Ibu berpikir hal yang sama.

"Enggak, Faran memang salah dan harus kumarahi ketika dia sampai dirumah", Ucap Ibu meyakinkan sikapnya ketika dia bertemu dengan anaknya nanti.

Namun seketika anaknya datang, anak laki-lakinya tersenyum dari kejauhan, wajahnya terlihat lelah, bajunya pun terkena kotor disana sini. kemudian Ibunya berpikir tentang sikap marah yang akan ia perlihatkan pada anaknya dikala Ia pulang, namun tiba-tiba saja apa yang sempat terpikir dalam benak Ibu tersebut berubah menjadi sebuah perilaku di bawah ini.

"Kamu kenapa sayang?..,, sebentar ya Ibu ambilkan dulu kamu minum? sepertinya kamu terlihat lelah", Ucap Ibu pada anaknya. sambil tetap menyimpan kepenasaran kepada anaknya kenapa Ia sampai pulang terlambat.

Dari cerita diatas kita dapat menyimpulkan satu hal bahwa setiap manusia pada dasarnya memiliki yang dinamakan persepsi dalam diri yang tentunya berbeda. Persepsi adalah sebuah pandangan seseorang pada sebuah kondisi atau sebuah kejadian dan peristiwa. melihat dari cerita diatas sang ibu memiliki pandangan tentang kondisi anaknya yang belum pulang ke rumah dengan beberapa pandangan yang berbeda. pertama anaknya salah karena pulang terlambat, kedua mungkin saja telah terjadi sesuatu pada anaknya yang menyebabkan anaknya pulang terlambat.

kemudian dari persepsi yang dimiliki oleh sang ibu. akhirnya Ia memutuskan untuk mengambil sebuah sikap yaitu, sepulang nanti akan ku marahi anakku karena pulan terlambat. sikap merupakan pernyataan seseorang terhadap sebuah kondisi, kejadian atau sebuah peristiwa yang sedang menimpa seseorang. namun dikarenakan sang Ibu memiliki persepsi yang lain yaitu yang kedua kira-kira apakah sang Ibu akan tetap marah?.....

jawabannya adalah seketika melihat anaknya pulang Ia memperlihatkan sebuah perilaku yang ternyata tidak searah dengan sikap yang telah dia ambil. hal tersebut bisa saja dipengaruhi persepsi lain yang ada dalam benak sang Ibu ketika melihat kondisi anaknya dan kembali membuat persepsi, mengambil sikap dan memutuskan sebuah perilaku yang akan diambilnya. karena perilaku itu merupakan wujud nyata dari sebuah sikap. sehingga pada dasarnya marah itu bukan merupakan sebuah sikap melainkan sebuah perilaku. sehingga kita bisa menghindarkan marah dari kehidupan kita. atau menjadikan marah menjadi jauh lebih baik.

Setelah melihat penjelasan diatas, apakah kita boleh marah?

mungkin bagi sebagian orang tetap kalau marah itu tidak boleh, karena akan memberikan dampak yang buruk bagi semua orang.

Namun ketika kita melihat tentang Marah sebagai suatu emosi dasar yang dimiliki oleh setiap manusia jawabannya pasti marah itu boleh. Tapi Marah seperti apa yang diperbolehkan..., marah yang diperbolehkan adalah marah yang dapat kita kendalikan. marah dilarang ketika kita tak bisa mengendalikannya. karena marah yang tanpa kendali itulah yang akan menyebabkan dampak yang sangat buruk bagi setiap orang.

Jadi untuk Ayah dan Bunda jangan takut lagi menghadapi KATA MARAH. teruslah belajar dan menambah pengalaman untuk mengenal kata MARAH. sehingga Amarah Kita dapat terkendali.

Sebuah renungan :

"Ketika Marah dianggap Wujud Dari Kasih Sayang, Maka Anak akan belajar Menyayangi dengan Marah Pula" Bunda Wening

"Kalau Anda memang merasa orang yang hebat dan Kuat, maka belajarlah untuk dapat mengendalikan rasa MARAH " Redi Awal Maulana

ditulis oleh :

Redi Awal Maulana, Seorang Guru PAUD di KOBER RANCAGE KAB. SUMEDANG JAWA BARAT

Terinspirasi :

Bunda Wening

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

"Kalau Anda memang merasa orang yang hebat dan Kuat, maka belajarlah untuk dapat mengendalikan rasa MARAH" Top banget himbauannya

16 Aug
Balas

Marah adalah haraM

16 Aug
Balas

Ya pa bener, ternyata marah menakutkan karrna haram he..he..

17 Aug

Terimakasih pa yudha..:)

17 Aug
Balas



search

New Post