Rina Nurlaili

Rina Nurlaili lahir di Tanah Datar tanggal 25 Desember 1987 Saat ini berprofesi sebagai seorang guru Selain membaca menulis adalah kesenangan lain y

Selengkapnya
Navigasi Web
Bangga Jadi Guru BK

Bangga Jadi Guru BK

Menjadi guru Bimbingan Konseling itu istimewa. Menurut saya begitu, menurut yang lain terserah mereka. Bukan melebih lebihkan tapi memang begitu adanya. Guru BK tak seperti guru mata pelajaran lainnya. Meskipun sama sama guru. Memang, siswa adalah sasaran utama pendidikan. Namun guru mata pelajaran dan guru BK memiliki cara yang berbeda dalam menyentuh mereka. Siswa menguasai materi yang diajarkan, ujian, hasil belajar, merupakan objek praktis spesifik sebagai tugas guru mata pelajaran. Silabus, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi yang sudah berlaku nasional sesuai kurikulum. Sudah ada. Tinggal mengembangkan metode dan media agar menarik minat siswa. Bahkan sekarang di kurikulum merdeka. Semua sudah ada, tinggal download. Sudah ada aplikasinya. Meskipun banyak istilah baru yang harus dihapal diluar kepala. Program BK?? Alhamdulillah tidak ada. Kenapa tidak ada perangkat BK di dalam kurikulum merdeka? Apakah kemdikbud terlupa membahas tentang guru BK? Kenapa? Kenapa? Istilah BK jantung sekolah hanya menjadi kata kata yang membesarkan hati. Menjadi guru BK seperti bekerja di sisi gelap. Melangkah sendiri, meraba raba, bergerak cepat atau lambat tak ada yang tau. Kecuali rekan seprofesi, senasib dan sefrekuensi. Tugas guru BK membimbing siswa. Bidang bimbingan pribadi, belajar, sosial serta karir peserta didik. Standar wilayah kerjanya ya, tidak jauh jauh dari tugas perkembangan siswa. Ini kata kuncinya. Materi cari sendiri, kembangkan sendiri, eksplorasi sendiri. Program dan rencana kerja sesuaikan sendiri. Program dibuat sesuai dengan kebutuhan sekolah, kebutuhan peserta didik. Merubah KEST, istilah dalam konseling yang singkatan dari Kehidupan Efektif Sehari hari yang Terganggu menjadi KES alias Kehidupan Efektif Sehari hari. KES yang dimaksud disini adalah siswa menjalani kehidupan normal. Mampu hidup mandiri, dan bisa menentukan sesuatu ini baik atau tidak baik untuk hidupnya. Lantas, bagaimana cara guru BK bekerja??Masuk kelas aja masih untung di beri 1JP. Itupun kadang disisip sisip oleh wakakur di jam pelajaran yang tidak terisi alias kozzooooong. Atau bahasa ngenesnya panumbok jam*. Sabar guru BK. Sabaaaar. Meskipun dalam peraturan mentri No 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah sudah dibahasakan disana guru BK diberi jam untuk pertemuan klasikal 1JP/2JP. Kadang, di beberapa sekolah malah ada guru BK yang tidak diberi jam masuk secara klasikal. Menyedihkan sekali bukan? Mungkin saja kepala sekolahnya jarang ikut sosialisasi.

Disamping memberikan layanan secara klasikal, guru BK juga memberikan layanan kepada peserta didik secara individu alias layanan perorangan. Nah, disini menariknya menjadi guru BK. Kenapa menarik???

Kita mulai dari cara pandang terhadap siswa, harus dipahami terlebih dahulu bahwa setiap individu adalah pribadi yang unik. Lingkungan tempat mereka tumbuh dan berkembang sangat berpengaruh dalam pembentukan karakteristik mereka.

Menghadapi siswa yang bermasalah dengan cara pandang seperti itu, tidak mudah bestie. Masalah siswa hari ini pelik. Komplikaitit. Sebagai contoh, si A siswa kami yang sedang mengalami KEST, jarang masuk, tidur di kelas, sering bolos, hasil belajar rendah, etika pun bermasalah. Di panggil ke ruang BK di iringi backsound nyiyiran guru dan cemoohan teman temannya. Harus kami apakan mereka??? Diafkir saja?? Tentu tidak, mereka adalah individu yang unik, mereka punya kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Mereka punya kesempatan untuk mencapai cita-cita terbaiknya, jika ada. 🤭

Guru BK mulai menjajaki persoalan siswa. Ditanya tanya, pertanyaan dalam proses konseling dan pertanyaan wawancara tidak sama ya gaes. Bla bla bla. Setelah berjumpa dengan induk permasalahannya, tentu kami tidak akan membiarkan induk persoalan ini beranak pinak. Dengan berbagai pendekatan konseling hingga siswa tersebut memiliki komitmen untuk merubah diri. Jika tidak, ya sudahlah.

Sudah lebih 10 tahun saya malang melintang di dunia per BK an. Sakit dan senangnya mulai saya nikmati dari hari ke hari. Saya sudah mulai berdamai dengan pertanyaan yang menusuk ulu hati seperti, apa sih kerja guru BK? Cerita cerita aja. Iya, kami cerita cerita tentang pemaknaan hidup. Enak ya jadi guru BK, tidak masuk kelas. Ya kami masuk kelas cuma sebentar, tapi di luar itu kami harap harap cemas dengan persoalan pribadi siswa. Guru BK tidak membuat soal, tidak memeriksa tugas siswa, tidak ini tidak itu. Tidak, namun banyaklah instrument dan tetek bengek administrasi BK yang harus dilengkapi.

Teringat akan kata salah seorang dosen BK ketika saya kuliah dulu. Menjadi guru BK itu seperti manaruko rimbo gadang**. Saudara masuk kedalamnya, dilepas begitu saja ke dalam rimba, temuan temuan yang saudara temui di didalamnya adalah kerja saudara. Jika saudara temukan emas, beruntunglah saudara. Jika saudara hanya menemukan seonggok batu, pahatlah.. Jadikan batu tersebut bernilai. Sama seperti siswa siswa. Mereka semua bernilai. Mereka memiliki kesempatan menjadi lebih baik ditangan saudara. Menggelegar ke setiap sudut ruang kuliah, pun ke sudut sudut rongga jantung kami, para calon guru BK muda.

I'm a counselor, n I'm pround. 🥰

Note: *Panumbok jam: penambal jam, atau istilah yang biasa di gunakan sebagai pengisi jam kosong. **Manaruko rimbo gadang: mengolah lahan atau hutan yang sebelumnya belum terjamah, untuk dijadikan lahan yang bisa dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan/pemukiman penduduk.

Biodata penulis: Rina Nurlaili, S.PdI, Kons. Lahir di desa Pitalah Kabupaten Tanah Datar, tanggal 25 Desember 1987. Sekarang bertugas sebagai seorang Guru Bimbingan dan Konseling di SMAN 2 Pulau Punjung. Sampai hari ini tetap belajar untuk menjadi ibu yang baik untuk dua putri kecilnya, serta guru yang baik bagi siswa siswanya. Email: **(censored)**. HP/WA **(censored)**.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya bunda

25 Jul
Balas

Terimakasih bunda, salam literasi

25 Jul

Terimakasih bunda, salam literasi

25 Jul

Terimakasih bunda, salam literasi

25 Jul

Terimakasih bunda, salam literasi

25 Jul



search

New Post