Makna Di Balik Aji Mumpung
#tagur2021-354
#tagur2022-170
Dalam benak saya selama ini, rakyat di sebuah negara maju mempunyai gaya hidup yang glamor. Namun ketika mendengar dan menyaksikan penampilan Geraldine Beldi melaui media sosial, ternyata jauh dari kesan tersebut. Nama Geraldine Beldi menjadi viral di sosmed, setelah menemukan keberadaan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), mengambang di Bendungan Enghalde Swiss.
Sejak mendengar berita tentang hilangnya Eril di sungai Aare, Geraldine Beldi yang seorang guru SD itu, setiap hari saat berangkat mengajar selalu menoleh kearah bendungan. Siapa tahu ada sesuatu yg dilihatnya. Yang dia rasakan, betapa sedihnya jika kehilangan seorang anak kesayangan yg mengalami musibah. Tidak terbersit sedikit pun dalam dirinya, ingin dikenal banyak orang. Bahkan konon katanya, dia pun menolak pemberian hadiah yang diberikan oleh Pak Ridwal Kamil sebagai tanda ucapan terima kasihnya. Sampai akhirnya Kang Emil, panggilan akrab Ridwal Kamil berpesan kepada Geraldine Beldi, jika suatu saat datang ke Indonesia Kang Emil minta dikabari agar dapat membantu semua urusannya.
Kita diingatkan oleh peristiwa ini, janganlah memanfaatkan aji mumpung dalam menolong sesama. Tetapi harus ikhlas sebagai perwujudan rasa empati tanpa memandang ras, suku, agama. Dalam filosofi Jawa, kita juga diajarkan untuk menjauhi sifat aji mumpung, yaitu salah satu penyakit mental yang perlu kita waspadai dan hindari karena akan berujung pada keserakahan dan penyesalan. Aji Mumpung merupakan istilah populer di masyarakat kita yang kurang lebih bermakna selagi ada kesempatan kapan lagi.
Istilah tersebut telah berubah menjadi negatif karena istilah itu, kini menjelma menjadi prinsip dan cara instan orang atau kelompok tertentu dengan memanfaatkan peluang atau mengambil manfaat dari situasi dan kondisi yang ada. Dengan kelemahan aturan atau kelemahan orang lain, dia akan memanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya. Tanpa kita sadari, hal ini sangat sering terjadi di kalangan masyarakat kita, atau bahkan kita pun pernah melakukannya.
"Ayo Pak, mumpung masih menjabat, kapan lagi. Ingat lho pak, kesempatan belum tentu datang lagi, jangan sampai nanti menyesal." Kira-kira demikian percakapan yang sering terjadi.
“Yah,.mumpung boss sedang cuti, bolehlah terlambat & pulang lebih cepat.” Celoteh seorang bawahan, yang mugkin sering kita dengar.
Sebetulnya aji mumpung tidak selamanya berkonotasi negatif, tapi dapat juga kita maknai secara positif, seperti :
“Mumpung ada kesempatan ayo kita gunakan untuk menimba ilmu dan pengalaman sebanyak2nya.”
“Mumpung badan kita sehat ayo manfaatkan untuk berbuat kebaikan.”
“Mumpung ada rejeki, ayo kita beramal jariah.” dan sebagainya.
Aji mumpung, bisa timbul karena adanya faktor peluang yang menginspirasi adanya Fraud atau kecuangan. Kecurangan atau tindakan penipuan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih dalam rangka menguntungkan diri sendiri, misalnya dalam suatu instansi dilakukan saat penulisan laporan keuangan.
Dalam banyak kasus korupsi yang terjadi, sebagian besar disebabkan oleh terbukanya peluang, atau peluang yang sengaja dicari-cari oleh orang-orang tertentu yang tidak bertanggungjawab.
Peluang tadi dimanfaatkan oleh orang-orang tersebut untuk melihat dan mencari celah apa yang dapat dimanfaatkan, jika ada maka si Aji Mumpung pun akan memanfaatkannya. Oleh karena itu, pola pikir dan pola tindak aji mumpung merupakan akar & pemicu terjadinya Fraud yang harus dikikis dan dihindari. Karena pola pikir aji mumpung ini seperti wabah penyakit yang mudah menular kepada orang lain.
Banyak orang yang selama bersekolah atau kuliah, dia berkarakter baik dan memegang prinsip keilmuan. Namun ketika bekerja, dia menjadi terpengaruh dan terseret oleh lingkungannya yang didalamnya terdapat sekelompok orang yang menganut prinsip yang sama yaitu aji mumpung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saya suka "aji mumpung" yang baik2. Mumpung muda, mumpung ada kesempatan, dimanfaatkan untuk mencari ilmu dll. Namun memang realita di lapangan jadi begitu ya. Ulasan yang keren, Pak
Betul Bu Erna...
Semoga kita dijauhkan dari sikap dan sifat aji mumpung. aamiin. Salam keren deh buat Mas Arif.
Ya Bu Sulastri, tks kunjungannya
Setuju aji mumpung yang positif. Tetapi biasanya aji mumpung digunakan untuk hal negatif.Mumpung berkuasa terus seenaknya. Salam sehat dan sukses selalu. Selamat menikmati libur bersama keluarga tercinta ya mas. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.
Betul Pak Sri, tks apresiasinya.
Luar biasa pak Rochadi. ULasan yang sangat inspiratif
Tks Pak Trianto
Saya suka ulasan seperti ini Pak. Sungguh memberikan pencerahan.
Tks bu Fairuzah
Keren sekali ulsannya pak, sangat bermanfaat sehat dan bahagia selalu ya pak
Tks Bu Evi
Trimakasih Bapak ulasannya, aji mumpungnya kita arahkannpada pemikiran positif pasti lebih keren nggih Bapak.
Tks Bu Rina
Tetap bekerja dengan niat baik karean semua pasti di pertanggung jawabkan ya Pak
Betu, tks Bu Andi
Dalam.
Tks bu Sri
Keren bgt p gr. Setuju dg ulasannya. Sht sllu p Rochadi
Tks Bu Siska
Aji mumpung misalnya mumpung gak ada kerjaan yuk skss gmn ini benar nggih?
Setuju Bu Murini
Suip, keren Pak. Mantap ulasannya. Semoga kita dijauhkan dari sikap dan sifat aji mumpung. aamiin. Salam sehat n sukses sll nggih
Tks Bu Titik
Ulasan yang mantab sekali pak Rochadi semoga semakin sukses selalu
Tks Pak Supriyanto
ulasan yang sangat mencerahkan. sehat selalu saydaraku Pak Rochadi.
Tks Pak Hustanil
Aji mumpung, kata yang biasa saja namun dapat menjatuhkan kita jika tidak bijak dalam "melakoninya". Sukses selalu Bapak.
Ulasan yang sangat menginspirasi pak Rochadi. Mengingatkan agar tidak mengunakanjabatan ataupun hal lainnya utuk berbuat curang. Salam sehat dan sukses selalu pak
Tks Bu Line Mart
Keren sekali ulasannya pak Rochadi. Mantap dan mencerahkan. Salam sehat dan sukses
Tks Pak Sudiwanto
Mantap ulasannya. Sangat mencerahkan. Semoga sehat dan sukses selalu Pak.
Tks Bu Nanik