Rosita Susanti

Bekerja di SMPN 2 Lengkong sejak 2003 sampai sekarang Jadilah diri sendiri karena itu lebih menarik daripada kamu meniru gaya hidup orang lain Semangat dan

Selengkapnya
Navigasi Web
Kasih Sayang yang Tergadai

Kasih Sayang yang Tergadai

Kasih Sayang yang Tergadai

Bagian 1

Kali ini Abi benar-benar marah besar kepada Salsabila. Sudah dua kali ini, Salsabila pulang ke rumah tidak tepat waktu. Hal ini membuat Abinya naik pita. Salsa di dudukkan di ruang tamu. Seolah satu-satunya tersangka yang tidak ada saksi yang bisa membela dan meringankan hukumannya. Dia hanya terdiam dan berpasrah.

"Bagaimana bisa aturan Abi yang selama ini engkau pahami dan patuhi, hari ini dan kemarin kau langgar?. Apakah kau sudah tidak menghormati Abi lagi, Apakah kau sudah tidak peduli pada adik-adik mu?, Lihatlah mereka yang masih kecil - kecil itu!" Bentak Abi sangat keras.

Salsabila tidak berani mengangkat kepalanya, apalagi menatap mata Abi. Dia hanya menunduk dan menangis. Dia merasa bersalah. Karena mengikuti kegiatan ekstra melukis dan membatik, dia harus mengabaikan tugas dan kewajibannya untuk menjaga adik-adiknya. Kegemaran dan hobinya melukis harus dia tepiskan jauh-jauh. Dia tak mau lagi melihat dan mendengar Abinya marah pada dirinya. Salsabila sangat ketakutan.

"Ma...ma.....maafkan Salsa, Abi. Salsa janji tidak akan mengulanginya lagi." Bibir Salsa bergetar dan kedua matanya basah oleh air mata.

Salsa memang pernah berjanji di depan Uminya. Sebelum akhirnya Umi menghembuskan nafas terakhir dan pergi meninggalkan mereka semua. Salsa putri sulung dari tiga bersaudara. Dia harus menjaga dan merawat Keysa dan Fadhil dengan baik. Walaupun dia sendiri masih belum bisa disebut dewasa. Salsa baru kelas Lima SD. Namun karena keadaan, Salsa harus memposisikan dirinya menjadi dewasa, menjadi sosok pengganti ibu dan kakak bagi adik-adiknya. Abinya sangat sibuk dengan pekerjaannya. Selain di kantor Abi juga harus mengelola bisnis Umi yang semakin maju. Hampir tidak ada waktu lagi bagi bocah-bocah kecil ini bercengkrama, bermanja bersama Abinya seperti dulu waktu masih ada umi.

Ramadhan tahun ini, sungguh ujian terberat bagi Salsabila. Dia harus menjaga kedua adiknya, termasuk mencuci baju dan menyuapi kedua adiknya. Keysha baru berumur 5 tahun sedangkan Fadil 2 tahun. Suatu hari, Salsa meminta pada Abinya untuk mencarikan baby sister untuk mengasuh kedua adiknya. Namun berkali-kali pula Abinya menolak.

Pak Dafa, Abinya Salsa memang dari dulu tak pernah mempercayai baby sister. Oleh sebab itu. Dari dulu Umi Dewi harus mengasuh buah hatinya seorang diri. Dulu Pak Dafa masih punya

***

Salam Literasi

Nganjuk, 25/10/2021

#Tagur ke-8

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus ceritanya. penasaran pengin tahu kelanjutannya

25 Oct
Balas

alhamdulillah, terima kasih bapak

26 Oct



search

New Post