Siswo Saroso

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Jaman Kita tak sama dengan Jaman anak Kita Kuliah

Jaman Kita tak sama dengan Jaman anak Kita Kuliah

Penulis Siswo Saroso

#Tagur hari ke 364(365)

Bagi kita yang berumur lima puluhan ke atas pasti punya pengalaman yang hampir sama saat kuliah dulu. Bagaimana tidak, saat itu adalah saat sulit bagi Kita. Semuanya serba kekurangan. Kuliah dengan penuh perjuangan untuk bisa sampai wisuda. Beda dengan sekarang semuanya serba mudah. dan gampang

Pertanyaannya siapa yang kuliah di jaman sekarang. Mereka adalah anak-anak Kita.Coba bandingkan saat Kita kuliah dengan kondisi saat anak kita kuliah. Bagaikan Langit dan Bumi. Sebuah perbedaan yang sangat ektrim. Boleh di bilang berbeda seratus delapan puluh derajat.

Mari Kita ulas satu-satu.

Saat kita ingin ambil jurusan. Apakah orang tua kita tahu. Apakah orang tua kita juga mengarahkan ambil jurusan ini dan itu. Kalau ini nantinya bisa ini dan kalau itu nantinya bisa itu. Tidak Khan?

Orang tua Kita tidak bertanya. Dimana kamu kuliah dan universitas apa. Yang mereka tahu bahwa anaknya, ke kota sedang belajar mencari ilmu.

Apakah orang tua mengantarkan saat berangkat pertama dan mencarikan kos. Tentu tidak. Bahkan mungkin, orang tua tidak pernah tahu kos Kita sampai lulus kuliah dan wisuda.aa

Bagaimana dengan kiriman uang makan perbulan. Tentu ini sangat bervariatif. Tergantung kondisi orang tua Kita. Ada yang cukup, pas, atau kurang. Namun ada juga yang berlebihan. Karena memang kondisi ekonominya baik. Tapi jumlahnya tidak banyak.

Orang tua Kita mengirim uang saku lewat wesel. Tentu hampir semua mengalami bagaimana antri ambil wesel di kampus. Pengalaman itu menjadi cerita tersendiri.

Jaman Kita dulu orang tua tak pernah kuatir. Mereka pasrah dan percaya seratus persen. Bahwa anak-anak mereka dapat hidup mandiri dengan segala keterbatasannya. Para orang tua cukup berserah diri dan berdoa. Bahwa kelak anak mereka akan sukses.

Sungguh ketika anak-anak Kita ganti yang kuliah. Semuanya serba diatur, mulai jurusan, fakultas dan kampus dimana akan belajar. Saat mengikuti tes masuk perguruan tinggi diantar seluruh keluarga. Menginap di hotel agar tak telat saat mengikuti ujian. Setelah diterima. Seluruh kebutuhannya di cukupi. Luar biasa. Kita menjadi orang yang sangat khawatir akan kemandirian anak-anak.

Setelah masuk kuliah, setiap hari selalu di vidio call. Menanyakan sudah makan atau belum. Agar tidur tidak terlalu malam. Jangan lupa belajar, dan lain sebagainnya.Kita sebagai orang tua memperlakukan merekan dengan sangat perhatian dan khawatir. Beda jauh saat Kita dulu jadi mahasiswa.

Bahkan untuk sebagian yang lain. Selalu menanyakan uang saku cukup atau kurang. Memberikan uang pulsa, uang makan, uang jajan, dan yang lainya. Semua ituntidak pernah Kita dapatkan saat Kita menjadi mahasiswa dulu.

Sebuah perubahan kultural yang luar biasa. Lalu di mana salah dan benarnya? Tak ada yang salah dan yang benar. Yang perlu Kita perhatikan adalah pernahkan kita mengingatkan dan tetap menjaga mereka agar berjalan di jalan yang di ridhoi Allah SWT. Karena pada kenyataanya. Perlakukan pada anak-anak Kita disebabkan pengalaman masa lalu diri Kita. Kita tak mendapatkan sesuatu kebutuhan. Hingga akhirnya sebagai bentuk kasih dan sayang pada anak-anak Kita. Ada kecenderungan berkelebihan dalam memberikan perhatian dan fasilitas.

Ya, tak terasa usia kita semakin jauh dari muda.Tidak terlalu salah jika ternyata Kita memberikan perhatian yang lebih dari yang dia butuhkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

24 Jan
Balas

Makasih Pak Dede Saroni, salam literasi dan sukses selalu

24 Jan



search

New Post