H-1.060 Gurusiana

Cilegon rasa Garut. Bukan karena bertabur dodol. Melainkan cuaca di Cilegon mendadak dingin. Seperti cuaca di kampung halaman penulis, di Garut.

Kala di Garut sendiri, mengalami dingin yang ekstrim, masyarakat menyebutnya Cikajang bocor. Cikajang adalah nama daerah kecamatan di kabupaten Garut bagian selatan yang cuacanya paling dingin. Jika daerah lain mengalami cuaca ekstrim, ya menyebutnya Cikajang bocor.

Sedangkan di Cilegon, kata bocor, kata yang sangat ditakuti. Jika yang bocor tangki-tangki kimia. Maka habislah riwayat Cilegon. Tak ada cerita lagi tentang kota baja. Jika Cilegon dilanda kebocoran tangki kimia.

Hujan turun tak henti. Membasahi bumi Cilegon sepanjang hari. Hingga tulisan ini diangkat, hujan masih belum berhenti.

Basah, adalah kata yang identik dengan air. Sedangkan dingin menjadi dampak kebasahan. Sepanjang jalan yang dilalui sejak berangkat hingga pulang, sama basahnya, karena hujan. Bahkan pakaian yang melekat di badan penulis terasa lembab, akibat cipratan air hujan saat menghadiri acara pelepasan, di salah satu madrasah di panggung terbuka.

Jangan takut hujan. Karena di dalam hujan Allah janjikan keberkahan. Karena jika hujanpun manusia akan mengeluh kepanasan. Bukankah karena hujan, bumi ini menjadi subur makmur? Jadi bersyukurlah masih diberi hujan. Namun jangan lupa berdoa. Agar hujan yang berkepanjangan ini segera mereda, dan tidak menimbulkan petaka.

Gambar: istock

Cilegon, 19 Juni 2025