Rapuh di Senja Kedua ( tantangan hari ke 9)
Kala senja,
Kumenanti seseorang yang tak pasti
Kunikmati secangkir kopi, tak ada rasa,
Hampa.
Kuselimuti diri
Menutup semua rongga
Yang terluka dalam buaian cinta
Menjerit diderunya angin
Mencabik cabik rasa dan asa
Menggores sukma
Senja kedua, menggores luka
Menabur benih kebencian
Merapuhkan harapan
Mematahkan asa, cita dan cinta
Rapuh,
Tak ada impian
tak ada harapan
Tak ada kenangan
Senja kedua membuat segalanya sirna
Salam literasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, puisi yang indah. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Puisinya keren bun, aku suka
Mantap sukses ya
Indah bangeet puisinya. Sukses terus ya Bunda
Pasti saya tunggu puisinya.. Bagus bagus
Asyiiiik ,, mantap teman