Puisi : Kepergianmu
Maafkan jika rindu ini belum tuntas,
engkau akan segera berlalu
maafkan jika kesedihan menggenapi kepergianmu
sisa waktu yang tak dapat kunikmati sepenuh hati
dalam percumbuan kita
kuhitung detikmu berjalan
mundur selangkah demi selangkah
mampukah kesenanganku kubangkitkan selayaknya masa kecilku dulu ?
lepas subuh kususuri jalan-jalan dalam udara segar
menggapaiMu di ujung malam, di sudut rumahMu
sepuluh hari terakhir, serasa berlari
sedang kakiku tak mampu mengejarmu
mengapa rasa malas menyiksaku di ujung pertemuan kita ?
dosa-dosa yang melumuri badan
keangkuhan yang nyata dalam keseharian
dan hati yang tidak ikhlas tunduk pada titahNya
jika kepergianmu telah saatnya
aku belum mempersiapkan diri,
tetap dalam nafasmu dalam tiga ratus tiga puluh lima hariku
aku dan angkuhku,
hatiku dan ketidaktaatan pada rambu-rambuMu
kapankah masa itu datang,
tundukkan hati, dan dunia tak mengalihkan pandanganku
tak tergores sedikit pun untuk lupa padaMu
selaksa debu pasir di pantai, tak sebanyak dosaku di hadapanMu
Ya Robb, bantu aku membuka hati
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ya Ramadhan janganlah segera berlalu
Terima kasih pak Yudha, Semoga nafas Ramadan ada di 335 hari yang lain.
Selamat berpuasa, Bu.
Selamat berpuasa juga buat ibu, semoga puasa kita mjd amalan ibadah kita. Barakallah..
Sedih dan menyesal ditinggal ramadhan. Moga bisa memanfaatkan di detik detik tetakhir
Aamiin....monggo saling berlomba dalam beribadah..