Ceplukan
Ceplukan
Ceplukan, buah masa lalu yang kini mulai langka. Buah dengan nama Latin pyshalis angulata ini sekarang banyak dicari karena dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Hasil penelusuran di geogle menunjukkan bahwa manfaat ceplukan di antaranya meningkatkan imunitas tubuh, membantu menurunkan kadar gula darah, mengatasi peradangan, menjaga kesehatan tulang, serta berpotensi mencegah penyakit kronis seperti kanker.
Dulu, aku sering berburu ciplukan dengan teman-teman kecilku. Kami biasa mencari ciplukan di area tanah kosong di kawasan perumahan milik PTP XXIII Kebun Kotta Blater. Kebetulan aku dan keluarga memang tinggal di kawasan ini.
Ciplukan merupakan salah satu jenis tanaman liar, yang kehadirannya nyaris tak mendapatkan perhatian orang-orang dewasa kala itu. Namun, bagi anak-anak seusiaku ciplukan adalah buah yang menarik untuk diburu. Apakah karena bentuk atau rasanya yang menggoda? Ah, kurasa tidak. Ciplukan hanyalah buah mungil dengan rasa yang tak seberapa dan bila digigit bunyi "thus!"
Di era digital yang berkembang pesat saat ini, aku hanya bisa menatap wajah ciplukan melalui layar gawai. Meskipun tinggal di desa, aku tak pernah lagi melihat ciplukan menghuni tanah kosong atau bersemayam di sawah-sawah milik petani di sekitar rumahku. Ciplukan seakan menghilang tanpa jejak seperti cerita tentang kita yang menguap tanpa sebab. Ehm, ehm, ....
***
Kampung Asa, 18 Juni 2025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar