Optimalkan Disiplin Positif Anak dengan Segitiga Restitusi
Saat ini sedang dikembangkan sebuah paradigma dan pendekatan baru dalam dunia pendidikan terkait masalah budaya disiplin positif di sekolah. Pendekatan itu dikenal dengan istilah restitusi. Istilah ini tentu tidak asing lagi di telinga para pendidik yang sudah mengikuti pelatihan di Platfrom Merdeka Mengajar (PMM) dan Program Pendidikan Guru penggerak (PPGP). Disiplin positif sendiri merupakan unsur utama dalam konsep budaya positif. kata disiplin identik dengan kepatuhan, kata ini jika dibawa dalam kegiatan pembelajaran, maka yang terbayang adalah murid yang taat/patuh kepada peraturan sekolah. Jika ada murid yang melanggar peraturan maka akan mendapat hukuman. namun, dalam artikel ini konsep disiplin positif yang dimaksud adalah menuntun/membimbing murid agar tumbuh disiplin dalam diri karena termotivasi secara internal. Oleh karena itu, untuk mewujudkan murid yang merdeka dalam dirinya harus dituntun dengan pendekatan yang tepat agar motivasi internalnya dapat dimunculkan. Untuk menumbuhkan motivasi internal ini selaras dengan fiilosofi Bapak Ki Hajar Dewantara bahwa disiplin diri diperlukan untuk menciptakan murid yang merdeka.
Disiplin positif dalam diri mampu membuat seseorang menggali potensi dan kekuatannya untuk mencapai suatu tujuan yang bermakna. Disiplin positif dalam diri adalah kemampuan untuk mengontrol diri, menguasai emosi diri, serta menentukan sikap yang mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal yang kita hargai. Nilai-nilai kebajikan universal yang sejatinya sudah ada dalam diri pribadi setiap orang dan diyakini sebagai suatu tujuan hidupnya. Nilai-nilai itu seperti, kejujuran, rasa hormat, kemandirian, tanggung jawab, kebersamaan, kesetiakawanan, kepedulian, dan lainnya. Pendidik dapat menumbuhkan disiplin positif dalam diri murid dengan menerapkan segitiga restitusi, ketika ada merid yang melakukan pelanggaran disiplin positif yang telah mereka yakini dalam bentuk keyakinan kelas.
Murid yang melakukan pelanggaran biasanya diberikan sanksi/hukuman, akan tetapi dalam pendekatan segitiga restitusi murid tidak diperlakukan demikian. Contoh kasus ketika kegiatan pembelajaran di sekolah ada seorang murid yang melakukan pelanggaran disiplin positif sering terlambat masuk sekolah sesuai dengan keyakinan kelas yang sudah disepakati murid ini ternyata telah melanggar tentang kayakinan berkomitmen tepat waktu. Bagaimana yang seharusnya dilakukan guru untuk mengatasi murid ini dengan menerapkan segitiga restitusi? Segitiga restitusi sendiri bermakna proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahannya, sehingga bisa kembali pada kelompoknya, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004 dalam LMS Guru Penggerak Modul 1.4 Budaya positif 2023).
Melalui strategi segitiga restitusi kita dapat membantu murid lebih mengarah pada tujuan dirinya serta secara sadar untuk berdisiplin positif. selain itu, dengan segitiga restitusi kita dapat mengembalikan/memulihkan dirinya setelah melakukan kesalahan. penekanannya pada tujuan agar menjadi orang yang lebih menghargai nilai-nilai kebajikan yang diyakini. Restitusi membantu murid untuk jujur pada dirinya sendiri dan mengevaluasi dampak dari kesalahan yang dilakukannya.
Restitusi memberikan penawaran bukan paksaan. Ini sangat penting bagi kita para pendidik untuk senantiasa menciptakan kondisi yang membuat murid bersedia menyelesaikan masalah dan berbuat lebih baik lagi,dengan berkata, "semua orang pasti pernah berbuat salah", bukan mengatakan, "kamu harus lakukan ini, kalau tidak maka kamu harus melakukan ini ... ".
Ada tiga langkah dalam menerapkan segitiga restitusi yakni 1) menstabilkan identitas; 2) validasi tindakan yang salah; 3) menanyakan keyakinan. Tiga tahapan ini digambarkan dalam bentuk segitiga restitusi.
Tahap pertama pada bagian dasar segitiga adalah menstabilkan identitas. Jika anak melakukan kesalahan seperti kasus terlambat masuk sekolah maka ada alasan mengapa ia terlambat saat itu, ada kebutuhan dasarnya yang tidak terpenuhi sehingga ia terlambat. Tahap ini bertujuan untuk mengubah dari orang yang gagal karena terlambat menjadi orang yang sukses tidak terlambat lagi. Kita harus bisa meyakinkan murid dengan mengatakan 1) tidak ada manusia yang sempurna, saya juga pernah melakukan kesalahan seperti itu. Ketika seseorang dalam kondisi emosional maka otak tidak mampu berpikir rasional, saat inilah kita menstabilkan identitas murid. murid kita bantu untuk tenang dan mencari jalan keluar sendiri untuk masalahnya.
Tahap kedua adalah validasi tindakan yang salah, kita harus memahami terlebih dahulu kebutuhan dasar yang menjadi penyebab murid melakukan kesalahan. berdasarkan teori kontrol semua tindakan manusia, baik atau buruk, pasti ada maksud/tujuannya (LMS Guru penggerak 2023). Saat kita menolak anak yang berbuat salah, dia akan tetap dalam masalahnya. Yang ia perlukan adalah kita memahami alasannya melakukan itu sehingga ia merasa dimengerti.
Tahap ketiga yakni menanyakan keyakinan, dalam teori kontrol menjelaskan bahwa kita pada dasarnya termotivasi secara internal. Ketika tahap 1 dan 2 sukses dilakukan, maka murid akan dengan sendirinya bersedia diajak kembali menyadari dan percaya pada nilai-nilai kebajikan yang telah ia langgar dan yakini sebelumnya. sehingga dengan sendirinya ia akan beralih menjadi orang yang diinginkannya. Kita harus menanyakan secara mendalam kepada murid tentang tujuan hidup yang sebenarnya ia inginkan. ketika ia menerima gambaran masa depannya, kita bisa membantunya untuk tetap fokus pada impiannya. Melalui strategi segitiga restitusi kita dapat mewujudkan murid yang merdeka yang mampu secara optimal menumbuhkan motivasi internal yang sejatinya sudah ada. Sehingga murid mampu menyelesaikan masalahnya sendiri dan bertanggung jawab dengan pilihan yang dianggapnya paling baik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulaaannya
Alhamdulillah, trim ksh salam kenal