Sulistari Rahayu

Guru PAI SD Tinggal di Jatilor Kecamatan Godong Grobogan Jawa Tengah Suka menulis tetapi lebih sering menulis puisi

Selengkapnya
Navigasi Web

TINGGAL BERSAMA NENEK

"Ros nitip Asyifa ya, Bu.." ucap Soraya pada wanita paruh baya di depannya. Wanita berjilbab besar itupun lantas tersenyum mendengar ucapan sang anak yang selalu dirindukannya.

"Tentu saja, Ros. Ibu malah senang sekali karena dengan adanya Asyifa di sini, ibu tidak merasa kesepian," jawabnya sambil menatap cucu perempuannya yang kini sibuk memperhatikan sekeliling rumah. Mungkin karena terbiasa di rumah yang besar, bagus, dan tentu saja luas, kini gadis itu merasa aneh dengan keadaan tempat tinggal neneknya.

"Kalau begitu kami pamit dulu, ibu." pamit Ayah Asyifa. Dan segera ibu Asyifa pun turut berdiri dan berpamitan dengan ibundanya.

"Asyifa, Ayah pulang sekarang. Ingat, jangan membuat ulah dan menyusahkan nenekmu!" pesan Ayahnya sebelum mereka meninggalkan rumah nenek Asyifa.

"Iya." jawabnya singkat. Mau bagaimana lagi? Mau protes? yang ada malah hukumannya akan ditambah lagi nantinya.

Ya, sebenarnya Asyifa dikirim ke sini adalah bentuk hukuman dari ayahnya. Karena kejadian tempo hari. Padahal sudah berulang kali Asyifa menjelaskan kalau dia tidak bersalah. Namun, sayangnya tidak ada yang mendengarkan penjelasannya.

Akhirnya mobil yang ditumpangi kedua orangtua Asyifa meninggalkan pekarang rumah neneknya. Setelah memastikan mobil orangtuanya hilang dari pandangan, Asyifa pun berbalik dan berjalan memasuki rumah. Ketika sampai di ruang tamu, Asyifa melihat sang nenek menatap ke arahnya sambil tersenyum. Entah kenapa Asyifa malah tertarik untuk ikut tersenyum.

"Istirahatlah di kamar. Pasti kamu capek dari perjalanan jauh. Nenek akan memasak untuk makan malam nanti." Ucap sang nenek sambil menunjuk salah satu ruang di samping kiri dapur.

Asyifa hanya mengangguk dan berjalan menuju ruang yang ditunjukkan neneknya tadi. Tak lupa ia mengambil tas ransel beserta tas jinjing berisi buku-buku sekolahnya.

Muslimah, nenek Asyifa memperhatikan cucunya dengan tatapan prihatin namun juga senang. Prihatin atas kehidupan yang dialami cucunya dan senang karena dengan adanya Syifa di sini, berarti anaknya yang super sibuk itu, pasti akan menjenguknya ke sini. Karena jika tidak ada keperluan atau dirinya yang meminta, anaknya yang merupakan ibunda Asyifa itu sangat jarang berkunjung ke rumahnya. Mungkin yang terakhir waktu lebaran tiga tahun lalu. Ketika itu Asyifa kebetulan libur setelah ujian sekolah. Dan sekarang Asyifa sudah memasuki kelas 3 SMA.

k
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post