Supiati

Penyuluh Agama Madya Kementerian Agama Kota Banda Aceh Ketua Yayasan Pemacu Pendidikan Anak Bangsa Pembina TK Tahfiz Anak Banga

Selengkapnya
Navigasi Web
JELANTAH
JELANTAH

JELANTAH

ELANTAH

Oleh : Supiati

#tantangangurusiana

#harike_6

Apa dan disiapa kira- kira terbayang diingatan ketika mendengar kata " jelantah"?

Wow, siapa yang waktu kecil dulu pernah makan nasi pakai minyak jelantah ( minyak goreng bekas goreng ikan,bahkan ikan asin lagi...uh...nikmat banget). Sore hari setelah lelah bermain, mandi trus mulai deh terasa lapar, nasi hangat campur jelantah,plus garam di aduk rata..nikmat menggoda walau ikan tak ada..kebayang kan...jangan nglencer lhoh.

Mungkin sekarang sudah tidak ada lagi jelantah, karena dua sampai tiga kali minyak boleh dipakai buat menggoreng.

Selebihnya jelantah dibuang.

Istilah minyak jelantah merujuk pada suatu jenis minyak yang diperoleh dari sisa menggoreng makanan dalam proses memasak. Dengan kata lain, minyak jelantah adalah minyak goreng bekas pakai yang sebenarnya adalah limbah yang mengandung senyawa-senyawa bersifat karsinogenik yang dapat memicu terjadinya kanker. Senyawa karsinogenik ini timbul ketika minyak dipakai atau dipanaskan saat menggoreng.

Limbah minyak goreng/jelantah yg dibuang ke perairan dapat menyebabkan rusaknya ekosistem perairan karena meningkatnya kadar Chemical Oxygen Demind (COD) serta Biological Oxygen Demind (BOD) yang disebabkan tertutupnya permukaan air dengan lapisan minyak sehingga sinar matahari tidak dapat masuk ke perairan, akibatnya ekosistem air tidak berfungsi.

Nah, sangat berbahaya, maka sebaiknya minyak jelantah dapat dikumpulkan dan diolah untuk peruntukan lain yang tidak membahayakan kesehatan dan lingkungan misalnya untuk bahan bakar nabati (bio-fuel) yaitu biodiesel. Atau bisa dibuat sabun cuci.

Disini saya bagi resepnya ya. Memanfaatkan jelantah supaya tidak dibuang ke bak cuci piring atau di got saluran air.

Sedangkan sabun ini sangat bisa dimanfaatkan buat mencuci baju, keset, serbet, perabot makan dll.

Kalau dulu jaman kecil saya sering pakai sabun kodok untuk mencuci segala perabotan.

Tahap pertama adalah menyiapkan wadah atau toples plastik yang sudah diberi arang ( secukupnya ) letakkan didapur dan setiap hari tuang jelantah ke wadah itu hingga cukup untuk kebutuhan membuat sabun.

Arang gunanya menyerap kotoran dan aroma dari minyak jelantah. Saya sarankan rendam selama kurang lebih 1 minggu atau setelah kotoran terserap arang.

Bahan2 yang perlu disiapkan untuk 1 resep adalah :

1. Minyak jelantah 500 ml

2. Soda api 80 gr ( beli ditoko bangunan)

3. Air 170 gr ( bisa rebusan sereh, pandan atau kopi sekalian buat pewangi )

4. Pewarna kue secukupnya

5. Pewangi atau essens kue.

Alat :

1. Wadah plastik

2. Sendok kayu

3. Gelas takar

4. Cetakan ( bisa pakai cetakan kue dengan dioles dulu dengan minyak.

5. Kaos tangan

6. Masker

* dilarang pakai alumunium karena bisa menyebabkan reaksi jika terkena soda api.

Cara :

Masukan air / air sereh ke wadah plastik, kemudian masukkan soda api aduk hingga rata.

Kemudian masukkan minyak aduk lagi dan masukkan pewarna dan essens pewangi.

Aduk lagi hingga tercampur dan tuang ke cetakan2 .

Jangan lupa memakai sarung tangan dan masker ya. Efek gatal ditimbulkan dari soda api.

Setelah dituang ke cetakan , tunggu sampai mengeras . Bisa dipakai kurang lebih 2 minggu setelah proses pembuatan.

* Agar proses sempurna dan soda api menguap.

Jauhkan dari jangkauan anak- anak karena bentuk, aroma dan warna sangat menarik , bisa disangka puding atau kue putu.

Selamat mencoba ya. Nanti hasilnya bisa di share ke saya.

Berbagi resep yang bermanfaat dan mengurangi limbah pada bumi.

Sabun ini aman dan sudah diuji coba hasilnya bersih dan aman .

Banda Aceh, 17 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, tulisan yang informatif dan manfaat Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

17 May
Balas

terima kasih sudah singgah

17 May
Balas

terima kasih sudah singgah

17 May
Balas



search

New Post