Ummi Muhklisoh

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

SANTRIMU BANGSAKU

Ajaib…

Kutemukan harta berharga yang baru

Kurasakan ketulian qalbu tak lagi berpendar

Melenyap sudah gelap dusta pada penghabisan cerita

Doa sakral merenta Abadan

Menembus waktu yang tak lekang oleh keraguan

Tak terbendung sengketa resah yang tak lagi terasah

Santri…Akulah santri

Gelar santriku bagai bintang di ufuk timur fajar

Bagai pula bintang senja barat yang selalu tampak memikat

Meninggi namun tak menolak dilihat

Tangan kami ada dalam tebusan kemusnahan legenda terdahulu

Menjiwai setiap tindak dalam tunduk pada cahaya ‘ulumi

Semoga.

Tak apa menjadi penggembala laksana Rasul Muhammad

Kami masih bisa berkhidmad

Tak mengapa menggigil di benteng suci layaknya Rasulku di Gua Hira’

Karena kami kan buktikan kata-kata tak ta’allaq

Tak masalah kami terasing laksana boikot Quraish

Karenanya kami kan menjadi tombak laksana suara lantang Khalifah Umar pada Sariyah di kejauhan

Kami kan hentikan goncangan perusak indah dunia

Kami kan bangkitkan semangat sejahtera negeri para-para

Santri…Tombak kejayaan elok bak tamma

Melewati masa gugurkan setiap cela pada raga

Mengasah diri dalam balutan kalam Tuhan Yang Mulia

Kami tajamkan mimpi tekunkan ngaji

Memperbarui segala tak tertata

Merampas gudang kepurbaan yang tak laras pada masa berada

Mengusir niat tak bercahaya

Budi syaja’ahku ada dalam jiwa

Tanah airku siap bentangkan sayap perubahan tercipta

Merajai adidaya bangsa-bangsa

Menyudahi segala congkak peluruh karisma

Kami santri…

Bukanlah kami terlalu percaya diri

Tapi kami hanya ingin damaikan bumi pertiwi

Bukan pula nusantara tidaklah damai sejahtera

Namun, kami tahu perubahan layak tersampai jua

Mohon…kuatkan kami akan yakin manfaat tholabul ilmi

Kuatkan kami akan indahnya tabarrukan pada kyai

Wahai insan pengasah kirana

Perisaiku teguh siapkan perang tuk manis lisan

Lubang deritaku dan deritamu tak kan mematung dalam diam

Kan tersudahi dan tinggal kenangan,

Serak rintih hariku tak lagi terelakan oleh belenggu kezaliman

Kan indah tiap dzikir dalam pikir yang semata karena Tuhan

Raja-raja tak kan saling mendendam, semoga…

Lautan rakyat tak sudi bakar sarana mencekam, semoga...

Wahai insan pecinta syafa’at…

Debaranku menahan diri genang berderai

Menahan sesolek dunia yang tak tebas akan batas

Lisanku paksa simpul tak tebar nista

Mata memejam tak pandang kasta

Adalah kami yang bungkukkan badan teruskan kemajuan

Kami ada untuk negeri ini

Membingkai kasih dalam lazim yang tak terusik

Cinta kami murni untukmu negeri

Wahai Engkau Tuhan setiap jiwa

Sudikah kiranya Kau taburkan benih kejayaan di tangan hamba

Merekahkan senyum pendekar bangsa yang tak lagi bertapak pada bentala

Menegakkan kebenaran hapuskan kebathilan

Pada jejak langkah negeri bersinar

Oleh kami…santrimu…bangsaku…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post