Janji sama anak, tidak bisa dengan mudah kita siasati jika hal tersebut menjadi sulit atau tidak mungkin dilaksanakan.

Ini akan menjadi memory yg selalu dia ingat. Suka atau tidak suka, begitulah mereka. Anak kita, penerus generasi kita.

Setelah bisa memenuhi janji pada Hazel, anak laki2ku. Ternyata dia meresponnya dengan hal lain yg berkaitaan dengan semua itu.

"Ayah hp aku mana? Terus beliin aku kuota nggak Yah?"

"Iya Dek, tapi dengan beberapa syarat", kataku."Bener ya Yah?"

"Iya, tapi dengerin Ayah dulu :1. Adek atau Kakak jangan terlalu sering main hp. Ikut kata Ibu, ada waktunya.2. Adek nggak boleh gampang ngambek3. Kuota barengan sama Kakak, tetringan ya Dek.4. Kalau Adek nggak nurut, hp ayah ambil lagi", oke Dek.

"Iya Yah, aku nggak ngambek. Aku juga nggak maen hp terus"

"Ini hp dan sudah ada kuotanya"

"Asik..aku boleh download game ya Yah?"

"Boleh, tapi tetap tanya Kakak ya Dek"

"Makasih Ayah....", sambil peluk cium.

"Sama2....." kataku memeluknya dengan erat.

Dan sesaat kemudian, mereka berdua sudah asik dengan hpnya masing2.