ADAB BERTETANGGA (Hari ke-342)
Tetangga merupakan orang yang rumahnya dekat di sekeliling rumah kita, sejak dari rumah pertama hingga rumah ke empat puluh dari arah sebagaimana perkataan Ibnu Hajar dalam kitab Al-Fath beliau berkata: “Empat puluh rumah dari sebelah kanan, sebelah kiri, dari bagian belakang dan bagian depannya.”
Di dalam Al-Qur’an kita diperintahkan Allah subhanahu wa ta’ala untuk berbuat baik dengan tetangga dan Allah tidak suka kepada orang yang sombong, sebagaimana Firman Allah Ta’ala dalam surah An-Nisa ayat 36:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri”. (QS. An-Nisa': 36).
Bagaimanakah adab bertetangga?
1. Haram Menyakiti Tetangga
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya”. (HR. Al-Bukhari).
2. Tidak Menyakiti Tetangga Termasuk Iman
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
3. Terkabulnya Laknat Terhadap Orang Yang Menyakiti Tetangganya
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadukan perihal tetangganya kepada beliau. Maka Nabi bersabda: “Bersabarlah”. Kemudian Nabi bersabda: Keluarkanlah barang-barangmu ke jalan”. Maka orang itupun mengerjakan. (Abu Hurairah) berkata : Lalu mulailah orang-orang melewati orang tersebut dan bertanya kepadanya : Apa yang menimpamu? Maka dia menjawab bahwa tetangganya telah menyakitinya. Lalu merekapun berkata: “Semoga Allah melaknatnya”. Kemudian tetangganya datang sembari berkata: Kembalikan barang-barangmu. Demi Allah, saya tidak akan menyakitimu selama-lamanya”. (HR. Abu Dawud, Al-Bukhari, dan Al-Hakim).
4. Anjuran Untuk Perhatian Terhadap Tetangga
Dari Abu Dzar radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai Abu Dzar! Jika kamu masak sayur, maka perbanyaklah kuahnya dan perhatikanlah tetanggamu”. (HR. Muslim).
5. Toleran Terhadap Tetangga
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian melarang tetangganya untuk menancapkan kayu di temboknya”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
6. Wasiat (untuk berlaku terpuji) Kepada Tetangganya dan Berbuat Baik Kepadanya
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jibril terus menerus berwasiat kepadaku untuk berbuat baik terhadap tetangga, sampai-sampai aku mengira dia akan menjadikannya sebagai ahli waris”. (HR. Al-Bukhari).
7. Sebaik-baik Tetangga
Dari Abdullah bin ‘Amr berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik teman di sisi Allah adalah orang yang paling baik diantara mereka terhadap temannya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah orang yang paling baik di antara mereka terhadap tetangganya”. (HR. Tirmidzi, Ahmad, Darimi, dan Hakim).
8. Tidak Ada Istilah Sedikit/Ringan di dalam Hal Menyakiti Tetangga
Dari Abdah bin Abi Lubabah rahimahullah berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada istilah sedikit/ringan dalam hal menyakiti tetangga”. (HR. Ibnu Abi Syaibah, Thabrani, dan Abu Nu’aim).
9. Tetangga Yang Baik Adalah Termasuk Kebahagian
Dari Sa’d bin Abi Waqqash, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Ada empat perkara yang termasuk kebahagiaan: Istri yang shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang baik dan kendaraan yang nyaman. Dan empat perkara yang termasuk kesengsaraan : Tetangga yang jelek, istri yang jelek, tempat tinggal yang sempit dan kendaraan yang jelek”. (HR. Ibnu Hibban dan Al-Khatib).
10. Berbuat Baik Kepada Tetangga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Jadilah engkau orang yang wara’, niscaya akan menjadi manusia yang paling ahli beribadah. Jadilah orang yang qana’ah, niscaya akan menjadi manusia yang paling bersyukur. Cintailah manusia sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri, niscaya akan menjadi seorang mukmin. Dan bertetanggalah dengan baik terhadap tetanggamu, niscaya akan menjadi seorang muslim”. (HR. Ibnu Majah, Abu Ya’la, dan Abu Nu’aim).
11. Dosa Memusuhi Tetangga Berlipat Ganda
Dari Abu Dzaibah Al-Kala’iyyi berkata: “Aku mendengar Al-Miqdad bin Al-Aswad bercerita bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada mereka tentang zina. Maka mereka menjawab : Haram, telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Beliau bersabda: ‘Sungguh jika seseorang berzina dengan sepuluh orang perempuan, itu lebih baik daripada berzina dengan istri tetangganya’. (Al-Miqdad) berkata: Dan Nabi bertanya kepada mereka tentang mencuri? Maka mereka menjawab: Haram, telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Beliaupun bersabda: ‘Sungguh seseorang mencuri dari sepuluh rumah, itu lebih ringan dosa-nya daripada mencuri dari satu rumah tetangganya”. (HR. Ahmad, Al-Bukhari, dan Thabrani).
12. Seseorang Tidak Diperbolehkan Kenyang Sedangkan Tetangganya Kelaparan.
Dari Abdullah bin Musawir berkata : Aku mendengar Ibnu Abbas menyebutkan Ibnu Zubair, lalu menuduhnya sebagai orang yang bakhil. Kemudian berkata: ‘Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Tidaklah disebut mukmin orang yang kenyang sedangkan tetangganya di sampingnya kelaparan”. (HR. Al-Bukhari, Hakim).
13. Iman Akan Hilang Kecuali Dengan Mencintai Tetangga.
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidaklah seorang hamba itu beriman, sehingga dia mencintai tetangganya atau berkata: saudaranya, sebagaimana dia mencintai dirinya”.
14. Wasiat Kepada para Wanita Untuk Tidak Meremehkan Hadiah yang Diberikan Kepada Tetangga.
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai para wanita Islam, janganlah sekali-kali seorang tetangga perempuan meremehkan hadiah yang diberikan kepada tetangganya walaupun hanya kuku kambing”.
15. Hak Tetangga (didahulukan) pada Pintu yang Paling Dekat.
Dari Aisyah berkata: “Wahai Rasulullah! Aku mempunyai dua tetangga, lalu kepada siapakah aku memberikan hadiah? Beliau menjawab: “Kepada yang paling dekat pintunya darimu”. (HR. Al-Bukhari).
16. Berlindung (kepada Allah) dari Tetangga yang Jelek
Nabi mengajarkan kita berdoa agar terhindar dari teman dan tetangga yang jahat.
اَللَّهُـمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوْءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ سَاعَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوْءِ، وَمِنْ جَارِ السُّوْءِ فِيْ دَارِ الْـمُقَامَةِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk, malam yang buruk, waktu yang buruk, teman yang jahat, dan tetangga yang jahat di tempat tinggal tetapku.” (HR. Ath-Thabrani).
17. Perdebatan Antara Tetangga.
Dari ‘Uqbah bin Amir, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua orang yang berdebat pertama kali pada hari kiamat adalah dua orang tetangga”. (HR. Thabrani dan Ahmad).
18. Menyakiti Tetangga adalah Sebab Masuk Neraka
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata bahwa seseorang berkata: ‘Wahai Rasulullah! Sesungguhnya Fulanah banyak melakukan shalat, shadaqah dan puasa. Hanya saja dia menyakiti tetangga dengan lisannya’. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Fulanah diceritakan sedikit melakukan puasa dan shalat. Tetapi dia bershadaqah dengan beberapa potong keju dan tidak menyakiti tetangganya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :”Dia di dalam surga”. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dan Hakim).
19. Bersabar atas Gangguan Tetangga.
Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada tiga golongan yang dicintai oleh Allah … dan seorang laki-laki yang mempunyai tetangga. Tetangga tersebut menyakitinya. Maka dia sabar atas gangguannya, hingga kematian atau kepergian memisahkan keduanya”. (HR. Ahmad, Ibnu Nashr, Ibnu Al-Mubarak, dan Ibnu Abi ‘Ashim).
20. Kesaksian Tetangga
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Seseorang bertanya kepada Nabi Bagaimana saya bisa tahu bahwa saya telah berbuat baik dan berbuat jelek? Beliau menjawab: “Jika kamu mendengar tetangggamu berkata. “Engkau telah berbuat baik”, maka berarti kamu telah berbuat baik. Dan jika kamu mendengar mereka berkata: “Engkau telah berbuat jelek”, maka berarti engkau telah berbuat jelek”. (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Baghawi).
21. Fitnah (Godaan) Tetangga
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “… Fitnah (godaan) seseorang itu terletak pada keluarga, harta, anak dan tetangganya, bisa dihapus oleh shalat, puasa, shadaqah, amar (ma’ruf) dan nahi (mungkar)…” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
22. Memberikan Shadaqah Kepada Tetangga
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak halal shadaqah diberikan kepada orang kaya, kecuali fisabilillah, orang yang dalam perjalanan atau tetangga fakir yang diberi shadaqah kemudian memberikan hadiah kepadamu atau mengundangmu”. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Al-Jarud, Ibnu Khuzaimah, Hakim, Baihaqi, Ahmad, dan Abdurrazaq).
23. Membantu Tetangga
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata: “Demi Allah, sungguh kami melihat hilal (tanggal 1 bulan qamariyyah), kemudian hilal kemudian hilal, tiga hilal pada dua bulan, dan tidaklah dinyalakan api rumah-rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Urwah bin Zubair) berkata : Saya bertanya: Wahai bibiku! Apakah yang menjadikan anda sekalian tetap hidup? Aisyah menjawab : Al-Aswadan (dua barang yang hitam): kurma dan air. Hanya saja Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mempunyai tetangga dari Anshar yang mempunyai kambing atau onta yang sedang menyesui. Maka mereka mengirimkan susu-susunya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga kami meminumnya”.
Wallahu a’lam,
Sumber: dari AlQur’an dan Hadits.
Semoga barakah, manfaat.
Kudus, 8 Desember 2022 (Hari ke-342)

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen ulasan dan pencerahannya mbakyu.. Sukses selalu
Aamiin Yaa Allah, terimakasih ya dik, salam sehat dan sukses selalu
ulasannya sangat bermanfaat
Alhamdulillaah, terimakasih Bu Risma, salam sukses ya Bu
Alhamdulillaah, semoga berkah
Berkah untuk semuanya
Terima kasih pencerahannya
Sama sama Bu Nanih, sukses selalu
Masyaallah... tertampar saya. Sy tidak banyak sosialisasi dengan tetangga. Karena Mereka rata" mengontrak. Belum.kenal bener sudah pindah lagi. Sementara saya pun pergi pagi pulang sore. Terima kasih Bund. Semoga sy bisa memperbaiki. Sehat selalu
Aamiin Yaa Allah, Barakallaah Bu Sholihah, sukses selalu
mantap keren cadas... ulasan keren menewen, mencerahkan...salam literasi sehat sukses selalu bunda Zuyyinah bersama keluarga tercinta
Alhamdulillaah, Aamiin Yaa Allah, terimakasih Pak Sugiharto, sukses selalu